Adalah seorang ibu, Helena namanya, hidup antara tahun 250-330 Masehi, memiliki seorang putera bernama Constantinus, yang akhirnya menjadi Kaisar Romawi pada tahun 312 M.
Waktu pemerintahan puteranya itu, Helena yang dulunya sorang kafir, menjadi pengikut Kristus yang sangat saleh yang kemudian digelar kudus (santa) oleh Gerrja Katolik. Ia dibabtis pada usia 63 tahun dan semenjak saat itu ia memiliki semangat Kristiani yang berapi-api sehingga menggerakkan dia untuk membantu orang-orang miskin, memberikan mereka pakaian, tumpangan, makanan, membebaskan yang terpenjara, melawan perbudakan dan penindasan.Singkat kata, perempuan mengagumkan ini biasa dilihat, dengan busana sederhana dan bersahaja, berbaur di antara khalayak ramai yang bersembah bakti dan memberikan kesaksian akan devosinya kepada Tuhan dengan rangkaian rutin perbuatan-perbuatan salehnya.
Berkat doa-doanya yang terus menerus, akhirnya puteranya, Kaisar Constantinus, menjadi seorang Kristen dan merupakan Kaisar Romawi pertama yang menjadi kristen dan sekaligus mensahkan agama Kristen boleh dianut oleh Kekaisaran Romawi.
Untuk menyatakan syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan atas segala rahmat dan berkat-Nya dan dengan wewenang puteranya, Kaisar Constantinus, Helena pergi berziarah ke tanah suci, Yerusalem, Palestina dan menapaki jejak-jejak perjalanan salib Yesus sampai di bukit Kalvari. Pada waktu itu Kaisar Constantinus menyurati St.Macarius, Uskup Yerusalem, untuk mencari Salib Yesus.
Akhirnya St.Helena-lah yang menemukan tiga buah salib di dalam sebuah waduk batu di bagian timur bukit Kalvari serta "titulus"nya (prasasti kayu di mana tertulis Iesus Nazaremus Rex Iudaeorum - INRI). Timbul pertanyaan : Yang manakah Salib Yesus dari ketiga salib itu? Untuk membuktikan mana salib Yesus itu, dibawalah ke situ seorang wanita yang sedang menghadapi ajal karena sesuatu penyakit yang mematikan. Ia menyentuh ketiga salib itu satu demi satu. Pada waktu ia menyentuh salib ketiga, tiba-tiba ia merasa sembuh dari sakitnya itu, dan itulah Salib Yesus.
Pada waktu itu St.Helena langsung sujud menyembah salib itu, tapi bukan pada kayunya, melainkan pada Raja yaitu Dia yang tergantung pada kayu salib, seperti kata St.Ambrosius.
Kemudian St.Helena meminta kepada Kaisar Constantinus untuk mendirikan gereja di tempat itu untuk menyimpan ketiga salib itu beserta titulusnya, persis di lokasi waduk itu dan diberi nama Kapel Penemuan Salib Suci. Juga dibangun gereja di
tempat makam Yesus yakni Gereja Makam Suci.
Akhirnya di kemudian hari, salib Yesus itu dipotong-potong dan potongan-potongannya dikirim ke Roma dan beberapa Gereja Suci lainnya di banyak tempat dan dijadikan sebagai relikwi Salib Yesus. St.Helena wafat pada tahun 330 Masehi dalam usia 80 tahun.
Pesta Salib Suci dirayakan oleh Gereja Katolik di seluruh dunia pada setiap tanggal 14 September. Marilah kita mengenangkan kata-kata St.Fransiscus dari Assisi : "Kami menyembah Engkau, ya Kristus, dan memuji-Mu, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia".