Minggu, 08 Juli 2012

RENDAH HATI DAN TINGGI HATI


       Kadang-kadang sepatah kata yang ketus membuat kita sakit hati sampai bertahun-tahun. Sikap ceria dan kegembiraan selama ini tersapu habis oleh sepatah kata itu. Kalau orang bertanya mengapa? kita akan menjawab: "Kata-kata itu sungguh amat menyakitkan......"
       Benarkah kata-kata itu yang begitu menyakitkan? Ataukah kita yang terlalu lemah? "Bukan!" Kita tidak lemah dan kata-kata ketus itupun tidak ada apa-apanya. Permasalahannya adalah hati kita yang terlalu tinggi. Tinggi hati membuat harga diri, gengsi, keinginan dihormati, semua ikut menjadi tinggi. Tinggi hati membuat kita merasa diri terhormat, mulia dan sempurna. Sikap inilah yang membuat kita gampang tersinggung, mudah sakit hati dan berprasangka buruk.Tinggi hati membuat kita rapuh dan jiwa kita lemah.
       Jika kita mau KUAT, belajarlah rendah hati setiap saat, maka kata-kata ketus tadi tidak akan berarti apa-apa bagi kita. Kerendahan hati membuat kita tenang, hening, namun tegar bagai samudera yang mengambil tempat yang paling rendah. Rendah hati membuat kita bebas leluasa. Rendah hati adalah sumber kekuatan dan suka cita. Semoga !!!

(Sumber : NN, Lbr. Berita Paroki St Ignatius Manado, HMB XIV, No.29/XXIII/08 Juli 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...