Minggu, 09 April 2017

PENGAKUAN DOSA ST.YOHANES PAULUS II

Kisah Santo Yohanes Paulus II dan Pengemis.



Dalam Masa Prapaskah ini yang merupakan masa pertobatan, Gereja-gereja Katolik menyediakan jadwal khusus untuk penerimaan Sakramen Tobat dan mengajak umat-umat Katolik sekalian menggunakan momen tersebut untuk mengakukan dosanya. Berkenaan dengan Sakramen Tobat / Sakramen Pengakuan Dosa, ada sebuah cerita nyata menarik* di mana seorang Paus, Santo Yohanes Paulus II (menjadi  Paus sejak  tahun : 1978-2005),
mengakukan dosanya kepada seorang imam yang sekali waktu meninggalkan imamatnya dan menjadi pengemis.** Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita dan meneguhkan kita untuk datang ke Gereja dan mengakukan dosa kita dalam Sakramen Tobat. Mari kita simak:


Seorang imam teman Scott Hahn kembali dari Roma dan menceritakan kisah ini kepada Scott Hahn. Imam tersebut dalam perjalanan untuk audiensi pribadi dengan Paus Yohanes Paulus II. Imam itu berangkat lebih awal dan kemudian memutuskan untuk berhenti sejenak dan berdoa di sebuah gereja sebelum pertemuan dengan Paus. Beberapa langkah dari gereja tersebut terdapat sejumlah orang pengemis, hal
yang cukup biasa di Roma. Ketika imam tersebut berjalan mendekati gereja, imam itu berpikir bahwa ia mengenali salah satu pengemis. Setelah masuk ke dalam gereja, imam itu berlutut berdoa sementara ia mengingat-ingat seorang pengemis yang familiar baginya. Setelah berdoa, imam tersebut segera keluar dan mendekati pengemis tersebut dan berkata: “Saya mengenal engkau. Bukankah kita pernah studi di seminari yang sama?”

Pengemis tersebut mengiyakan, “Iya, memang benar.”

“Jadi engkau adalah imam sekarang?” Imam tersebut bertanya lagi.

“Tidak. Tidak lagi. Saya telah jatuh. Tinggalkan saya sendirian.”, jawab pengemis tersebut.

Imam tersebut yang sadar ia harus bergegas untuk pertemuan dengan Paus hanya berkata, “Saya akan berdoa untuk engkau.”

Imam itu lalu meninggalkan pengemis tersebut dan berangkat ke pertemuannya dengan Paus Yohanes Paulus II. Pertemuan dengan Paus ini adalah sangat formal. Ada beberapa orang yang dianugerahi kesempatan untuk menghadiri audiensi pribadi dengan Paus pada waktu yang sama dan ketika Bapa Suci berjalan ke arah anda, sekretarisnya akan memberikan rosario yang sudah terberkati kepadanya dan kemudian Ia (Bapa Suci) akan memberikan rosario itu kepada anda. Pada saat tersebut, seseorang boleh mencium cincin Paus dan berkata sesuatu dengan rendah
hati umumnya seperti memohon Paus mendoakannya, berterimakasih atas pelayanan Paus atau mendoakan Paus. Tetapi, ketika Bapa Suci Yohanes Paulus II mendekat, Imam tersebut tidak dapat menahan dirinya dan berkata, “Saya mohon berdoalah untuk teman saya.” Tidak hanya itu, imam tersebut lalu menceritakan semuanya mengenai teman seminarinya yang menjadi pengemis tersebut. Bapa Suci dengan penuh perhatian meyakinkan imam tersebut bahwa ia akan mendoakan temannya itu.

Beberapa hari kemudian, imam tersebut menerima sebuah surat dari Vatikan. Dengan bahagia dan heran, imam tersebut membawa surat itu ke gereja di mana ia terakhir bertemu teman sekelasnya di seminari. Hanya sedikit pengemis yang tinggal dan ia bersyukur temannya termasuk di antara yang masih tinggal di gereja itu. Imam tersebut mendekati teman pengemisnya itu dan berkata, “Saya telah bertemu Paus dan ia berkata bahwa ia akan mendoakan engkau juga.”

Imam tersebut melanjutkan, “Lebih dari itu, Paus mengundang engkau dan saya ke kediaman pribadi Beliau untuk makan malam.”

Pengemis itu berkata, “Mustahil. Lihatlah saya. Saya seorang yang kotor. Saya sudah lama sekali tidak mandi dan baju saya kotor.”

Sadar bahwa Paus ingin bertemu dengan temannya itu, Imam tersebut berkata, “Saya tinggal di sebuah kamar hotel di seberang jalan. Di sana engkau dapat mandi dan bercukur. Saya akan mencarikan baju yang cocok untuk engkau.”

Oleh karena rahmat Allah, pengemis tersebut setuju dan kemudian mereka berdua pergi berangkat untuk makan malam dengan Paus Yohanes Paulus II.

Keramahan Paus menakjubkan. Menjelang akhir makan malam sebelum menikmati makanan pencuci mulut, Paus melalui sekretarisnya meminta imam tersebut meninggalkan Paus sendirian bersama dengan pengemis tersebut.

Setelah 15 menit, pengemis tersebut keluar dari ruangan dengan air mata.

“Apa yang terjadi di sana?” tanya imam tersebut.

Jawaban tak terduga muncul: “Paus meminta saya mendengarkan pengakuan dosanya.”, kata pengemis tersebut.

Pengemis itu melanjutkan, “Saya berkata kepadanya: ‘Yang Suci, lihatlah saya. Saya seorang pengemis. Saya bukan seorang imam.’ Paus melihat saya dan berkata: ‘Anakku, sekali engkau imam, engkau adalah selamanya imam dan siapa yang di antara kita yang bukan seorang pengemis? Saya juga datang ke hadapan Tuhan
sebagai seorang pengemis meminta pengampunan atas seluruh dosa-dosa saya.’ Saya memberitahunya: 'Tetapi, saya tidak berada dalam persatuan dengan Gereja.' Tetapi Paus meyakinkan saya: 'Saya seorang Paus, seorang Uskup Roma. Saya dapat mengembalikan engkau sekarang juga.'”

Pengemis itu melanjutkan bahwa ia telah lama tidak mendengarkan pengakuan dosa sehingga Paus harus membantunya untuk mengucapkan kata-kata absolusi.

Imam itu bertanya, “Tetapi engkau di dalam selama 15 menit. Tentu pengakuan dosa Paus tidak berlangsung selama itu.”

“Tidak”, jawab pengemis itu, “Tetapi setelah saya mendengarkan pengakuan dosanya, saya meminta ia mendengarkan pengakuan dosa saya.”

Kata-kata penutup dari Paus Yohanes Paulus II untuk anaknya yang hilang datang dalam bentuk form dari sebuah komisi. Bapa Suci memberikan tugas pertama kepada imam-pengemis tersebut untuk pergi dan melayani orang-orang tunawisma dan pengemis di gereja tempat imam itu dulu mengemis.

Apa yang bisa kita lihat adalah teladan yang agung dari Bapa Suci Yohanes Paulus II. Ia adalah seorang yang mampu melihat tidak hanya pribadi Yesus Kristus, tetapi juga Imamat Kristus dalam mata seorang pengemis yang adalah imam. Tidak hanya itu, Bapa Suci berlutut di hadapan pengemis dalam kerendahan hati dengan penuh kesadaran akan dosanya. Perlu diketahui bahwa Paus Yohanes Paulus II pergi mengaku dosa setiap minggu.*** Bila kita mengikuti teladan Paus ini, entah berapa banyak dari kita akan menjadi orang kudus.



Post Scriptum:
*. Artikel ini diterjemahkan oleh Indonesian Papist dari Causa Finita Est.
**. Kisah yang hampir sama pernah terjadi pada St. Yohanes Maria Vianney. Bisa dilihat di artikel ini.
***. Para Paus mengakukan dosanya setiap minggu kepada seorang imam yang mereka pilih dan identitas imam tersebut dirahasiakan. Setiap Paus memiliki karunia infallibilitas tetapi tidak memiliki impeccabilitas. Untuk mengetahui perbedaannya, silahkan baca artikel ini.
(sumber : Indonesian Papist).


Pax et Bonum


Tikala Baru, 9 April 2017  (Hari Minggu Palma).

KISAH EUGENIE DAN GEMBALA FRITZ

   EUGENIE VON DER LEYEN (1867 - 1929)

Ada banyak orang kudus yang telah dikanonisasi yang adalah penolong bagi jiwa-jiwa menderita. Yang paling terkenal adalah St Yohanes Macias (yang dikenal membebaskan ribuan jiwa-jiwa dari api penyucian sepanjang hidupnya yang kudus), St Agustinus, St Dominikus, St Fransiskus Xaverius, St Victor, St Fransiskus dari Assisi, St Nicolas dari Tolentino, St Margareta Maria Alacoque, St Katarina dari Genoa, St Bernardus dari Clairvaux, St Gregorius Agung, St Odilon dari Cluny, St
Eugenie von der Leyen (1867-1929)
Fransiska Romana, St Bridget dari Swedia , St Ambrosius, St Bonaventura, St Thomas Aquinas, St Efraim, St Petrus Damianus, St Fransiskus de Sales, St Katarina dari Genoa, St Gemma Galgani, St Padre Pio, dan St Faustina Kowalska, serta masih banyak lagi.

Karena kerahiman -Nya yang tak terbatas, selain dari orang-orang kudus yang telah dikanonisasi, sejarah penuh dengan orang "sehari-hari" yang diijinkan Allah untuk membantu jiwa-jiwa di api penyucian. Allah mengijinkan suatu jiwa dari purgatorium menampakkan diri agar jiwa dapat dibebaskan dari purgatorium, atau sekurangnya, penderitannya diringankan; dan jiwa pada umumnya menampakkan diri kepada seorang yang saleh dan penuh kasih dalam hidupnya sebab orang yang demikian lebih besar kemungkinannya menanggapi permintaan jiwa dengan mempersembahkan kurban-kurban, penderitaan dan doa-doa yang adalah sarana yang amat berguna bagi jiwa-jiwa malang.

Salah seorang di antara mereka yang kerap dikunjungi jiwa-jiwa dari purgatorium adalah Eugenie von der Leyen. Eugenie adalah seorang perempuan terpelajar dari kalangan bangsawan tinggi Jerman; Eugenie memiliki gelar puteri dan tinggal di kastil leluhur di Waal, Bavaria, Jerman. Seturut perintah bapa pengakuannya, dia
menulis buku catatan harian mengenai kontaknya dengan jiwa-jiwa malang di purgatorium. Setelah wafat Eugenie, buku catatan hariannya diserahkan kepada Uskup Eugenio Pacelli, yang kelak menjadi Paus Pius XII.

Berikut adalah kisah gembala Fritz sebagaimana dikutip dari buku catatan harian Eugenie von der Leyen, tahun 1923 :


11 Juni 1923
Saat terjaga, ada suatu bentuk panjang kelabu di atasku, sungguh samar; aku tak dapat mengatakan apakah laki-laki atau perempuan, tapi tidak simpatik; aku sangat ketakutan.

14 Juni
Roh itu sudah ada di kamarku saat aku hendak tidur. Lalu aku mendaraskan doa malamku dengan lantang, roh itu datang sangat dekat denganku. Jika bukan karena tangan-tangannya, ia lebih tampak seperti batang pohon yang berjalan. Ia tinggal mungkin duapuluh menit, lalu kembali lagi pukul empat.

16 Juni
Sungguh mengerikan. Ia mengguncang bahuku. Itu adalah saat yang mengerikan. Aku memukulnya dan mengatakan: "Kau tidak boleh menyentuhku!" Lalu ia undur diri ke sudut. Saat mendorong, aku tidak merasakan tubuh, tapi seperti handuk yang lembab, hangat. Aku yakin aku tak lagi tahan akan teror yang demikian.

18 Juni
Lagi hal yang mengerikan itu; ia ingin mencengkeram leherku. Aku berdoa dalam ketakutan dan menggenggam partikel dari Salib [reliqui suci yang dimilikinya] di tanganku. Ia tetap bersamaku, tegak dan besar di depanku. Ia tidak menjawab pertanyaan. Lalu ia keluar melalui pintu, yang dibiarkannya terbuka.

19 Juni
Aku bisa mengenalinya sekarang bahwa ia adalah seorang laki-laki; ia ada di sana hanya untuk sementara waktu.

21 Juni
Laki-laki mengerikan itu lebih dari satu jam pada waktu malam, mondar-mandir terus-menerus. Dia berambut hitam kusut dan matanya mengerikan.

22 Juni
Orang ini dari pukul satu sampai lewat lima bersamaku, itu sangat buruk mengerikan. Dia berulang kali membungkuk di atasku dan duduk di samping tempat tidurku. Aku sungguh menangis karena takut, dan lalu mendaraskan "ibadat" agar aku tak harus melihatnya. Lalu ia kembali pergi mondar-mandir dan mengerang
hebat. Sekarang tampak bagiku bahwa aku harus mengenalnya, akan tetapi aku tak bisa mengetahui siapa itu. Aku telah menjadi sangat pengecut, dibutuhkan keberanian untuk pergi ke kamar pada malam hari. Meski begitu biasanya aku bisa tidur nyenyak.

24 Juni
Dia kembali, mencekal bahuku. Aku berkata: "Sekarang katakan apa yang kau inginkan dan jangan kembali lagi." Tak ada jawaban; ia pergi lagi melintasi kamar beberapa kali dan lalu pergi. Tetapi, istirahatku sama sekali rusak. Pukul enam pagi ia kembali. Di siang hari ia bahkan tampak lebih mengerikan, memberikan kesan menjijikkan, termasuk kategori roh paling kotor dari yang pernah datang. Aku berkata: "Jangan ganggu aku, aku mau mempersiapkan diri untuk Komuni Kudus!" Lalu ia datang sangat dekat denganku dan mengangkat kedua tangannya memohon. Aku sangat kasihan kepadanya hingga menjanjikan banyak hal untuknya. Lalu kataku: "Tak bisakah kau berbicara?" Ia menggeleng. "Apakah kau banyak menderita?" Sekarang dia mengerang hebat. Aku memberinya banyak air suci dan lalu ia pergi.

27 Juni
Dia ada di sana lagi, pada waktu malam. Tampaknya ia mengenalku; aku memutar otak siapakah dia gerangan. Dia sangat tidak simpatik?

29 Juni
Dia ada di kamar lagi ketika aku pergi tidur. Bisa jadi ia gembala Fritz yang mati dibunuh. Aku segera menanyainya, tapi dia tidak bereaksi. Aku berdoa bersamanya, saat itu ia mengarahkan matanya padaku dengan begitu marah hingga aku betul-betul takut. Aku menyuruhnya pergi dan lalu dia sungguh pergi.

30 Juni
Dia datang sangat singkat; erangannya membangunkanku.

1 Juli
Lagi, aku sungguh yakin ia adalah gembala Fritz. Tetapi wajahnya begitu hitam hingga aku sulit mengenalinya. Akan tetapi figur, hidung, dan mata sepenuhnya adalah "dia", seperti begitu sering aku melihatnya semasa hidup.

2 Juli
Dia kembali, tak nampak begitu sangat liar lagi dan ia tidak tinggal lama. Aku menyapanya sebagai "gembala Fritz," yang tampaknya ia anggap lazim.

3 Juli
Dia datang sangat singkat. Aku bertanya: ''Apakah kau gembala Fritz yang dibunuh?" Lalu ia menjawab jelas: "Ya!"

4 Juli
Dia datang kepadaku di waktu pagi, memandangku sedih dan segera pergi, juga tak menjawab apa-apa.

5 Juli
Sekarang aku tersadar bahwa semua tentang dirinya lebih jelas. Pada waktu doa, ia membuat Tanda Salib.

6 Juli
Aku sangat senang sebab ia bisa bicara sekarang. Aku bertanya kepadanya: "Kenapa kau selalu datang padaku?" Jawabnya: "Karena kau selalu mendoakanku." (Itu benar, karena aku selalu merasa kasihan kepada orang malang ini, dia selalu tampak spesial, bahkan semasa masih kanak-kanak.)
Aku: "Jadi apa yang menyelamatkanmu?"
Dia: "Pengertian batin dan pertobatan."
Aku: "Bukankah kau langsung mati?"
Dia: "Tidak"
Aku: "Apakah kau akan segera dibebaskan?"
Dia: "Sudah jelas belum."
Lalu aku memberinya ijin untuk terus datang kepadaku, jika itu baik baginya. Betapa mengagumkan, bahwa seorang yang begitu kasar dalam hidupnya berbicara seperti itu ketika terpisah dari tubuhnya. Sekarang aku tak lagi takut kepadanya, dan ingin membantunya sebisa mungkin. Betapa maharahimnya Tuhan yang baik!

8 Juli
Dia datang sangat singkat.

9 Juli
Dia datang pukul 6:00 pagi dan dengan demikian membangunkanku. Kalau tidak, pastilah aku terlambat bangun.
Aku: "Apakah begitu penting bagimu bahwa aku pergi ke Misa Kudus?"
Dia: "Dengan begitu, engkau dapat banyak membantuku."

11 Juli
Hanya datang sangat singkat.

12 Juli
Kami berdoa bersama.
Aku: "Lalu apa yang harus kau derita?"
Dia: "Aku terbakar!"
Kemudian dia datang kepadaku dan sebelum aku bisa menghindar, ia menempelkan satu jari pada tanganku. Aku begitu ketakutan dan begitu kesakitan, hingga aku menjerit. Sekarang ada padaku luka bakar merah yang aku harap akan segera sembuh. Suatu perasaan yang sangat aneh, memiliki tanda kelihatan ini yang berasal dari dunia lain.

24 Juli
Gembala Fritz dan jiwa yang lain datang dua kali pada waktu malam, semuanya diam, tetapi [yang baru itu] sangat tidak menyenangkan.

29 Juli
Tidak ada yang istimewa untuk diceritakan. Sekarang keduanya datang setiap malam. Yang baru tampak mengerikan, sementara gembala Fritz menjadi semakin bercahaya!

10 Agustus
Gembala Fritz datang begitu dekat denganku lagi, tetapi tampak sangat ramah. Jadi aku berkata kepadanya, "Kau tak harus menderita begitu hebat lagi?"
Dia: "Tidak"
Aku: "Sudah bisakah kau berdoa untukku?"
Dia: "Belum"
Aku: "Jadi, ke mana saja kau sepanjang waktu?"
Dia: "Dalam kesedihan."
Aku: "Apakah kau akan masih sering datang padaku?"
Dia: "Tidak"
Aku: "Kenapa tidak?"
Dia: "Aku tak diizinkan lagi!"
Aku: "Apakah selama ini aku dapat membantumu?"
Dia: "Ya."
Lalu dia pergi ....


Sebagai akhir dari kisah luar biasa ini, Pater Sebastian Wieser, pastor paroki Eugenie sekaligus bapa pengakuannya, memberikan komentar:

"Penampakan ini adalah seperti gema kehidupan duniawinya. Aku mengenal baik gembala Fritz - dia seperti "kambing jantan" di paroki. Dalam dia, kebesaran kerahiman Allah sungguh mewujud-nyatakan dirinya. Jarang sekali ia datang ke
gereja. Dia memiliki hanya seorang putera tunggal, yang di sekolah terkenal karena kekejaman, dusta, dan tipunya dan mengakibatkan banyak masalah bagi para guru dan mereka yang adalah otoritasnya. Apabila anak itu harus dihukum di sekolah, sang ayah mengerahkan segala amarahnya atas kepala sekolah maupun imam. Aku menubuatkan pada waktu itu bahwa suatu hari kelak sang ayah sendiri akan menerima pukulan dari putera tunggalnya ini!

Ketika puteranya ini berusia tujuhbelas tahun dan besar serta cukup kuat, ia menggebuki ayahnya hingga tewas sekitar tengah malam .... Tidak ada yang tahu apakah Fritz mati seketika atau apakah ia harus meregang nyawa. Yang terakhir ini tampaknya yang telah terjadi. Si pembunuh memukulinya hingga roboh di gudang jerami dan menyerahkannya pada nasib. Baru paginya orang yang telah mati itu diketemukan .... Pada tanggal enam Juli ia mengatakan bahwa: "... pengertian batin dan pertobatan" telah menyelamatkan jiwanya dari kebinasaan! Pada tanggal duabelas Juli ia mengatakan, "Aku terbakar!" dan menekankan satu jari pada tangan sang puteri, yang meninggalkan suatu luka bakar merah yang aku lihat sendiri".



Tikala Baru, 9 April 2017.

Sabtu, 08 April 2017

PADRE PIO DAN JIWA DARI PURGATORIUM

St Padre Pio.

Pada bulan Mei 1922, Padre Pio menyampaikan kesaksian berikut kepada Uskup Melfi, Yang Mulia Alberto Costa dan juga Superior para biarawan, Padre Lorenzo dari San Marco, bersama 5 orang biarawan lainnya. Seorang dari kelima biarawan tersebut, Fra Alberto D 'Apolito dari San Giovanni Rotondo menuliskan kisahnya sebagai berikut:

"Sewaktu di biara pada suatu musim dingin sesudah hujan salju lebat, ia [Padre Pio] tengah duduk dekat perapian di suatu malam di ruang tamu, tenggelam dalam doa, ketika seorang laki-laki tua, mengenakan jubah kuno yang masih dikenakan oleh para petani Italia selatan pada waktu itu, sekonyong-konyong duduk di sampingnya. Mengenai orang ini Padre Pio mengatakan: 'Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia bisa masuk biara pada waktu selarut ini karena semua pintu telah
terkunci. Aku menanyainya: Siapakah engkau? Apa yang kau inginkan?'

Laki-laki tua itu mengatakan kepadanya, 'Padre Pio, saya adalah Pietro Di Mauro, putera Nicola, yang dijuluki Precoco.' Lalu ia melanjutkan, "Saya meninggal di biara ini pada tanggal 18 September 1908, di bilik nomor 4, ketika biara masih merupakan wisma bagi kaum miskin. Suatu malam, sementara di tempat tidur, saya tertidur dengan cerutu menyala, yang membakar kasur dan saya mati, sesak napas dan terbakar. Saya masih di api penyucian. Saya butuh satu Misa Kudus agar dapat dibebaskan. Allah mengijinkan saya datang dan meminta pertolonganmu. "

Menurut Padre Pio: 'Setelah mendengarkan dia, aku menjawab, "Yakinlah bahwa besok aku akan merayakan Misa untuk pembebasanmu." Aku bangkit dan menemaninya ke pintu biara, supaya ia bisa pergi. Aku tidak sadar bahwa ketika itu pintu ditutup dan dikunci. Aku membukanya dan mengucapkan salam perpisahan. Bulan menyinari lapangan yang tertutup salju. Ketika aku tak lagi melihatnya di depanku, aku merasa takut, dan aku menutup pintu, masuk kembali ke ruang tamu, dan merasa lemas.'

Beberapa hari kemudian, Padre Pio juga menceritakan kisah yang sama kepada Padre Paolino, dan keduanya memutuskan untuk pergi ke balai kota, di mana mereka melihat-lihat informasi untuk tahun 1908 dan mendapati bahwa pada tanggal 18 September tahun itu, seorang Pietro Di Mauro meninggal dunia karena luka bakar dan sesak napas di kamar nomor 4 di biara tersebut, yang pada waktu itu digunakan sebagai wisma bagi para tunawisma.

Sekitar waktu yang sama, Padre Pio menceritakan kepada Fra Alberto suatu penampakan lain jiwa dari purgatorium yang juga terjadi sekitar waktu yang sama. Ia mengatakan:

"Suatu malam, ketika aku sedang tenggelam dalam doa di tempat paduan suara di sebuah gereja kecil, aku dikejutkan dan terganggu oleh suara langkah-langkah kaki, dan lilin-lilin serta vas-vas bunga berpindah di atas altar utama. Berpikir bahwa seseorang pastilah di sana, aku berteriak, 'Siapa itu?'

Tak seorang pun menjawab. Aku kembali berdoa, dan lagi aku diganggu oleh suara-suara yang sama. Bahkan, kali ini aku mendapat kesan bahwa salah satu lilin, yang berada di depan patung Santa Perawan Maria Bunda Rahmat, telah jatuh. Ingin tahu apa yang sedang terjadi di altar, aku berdiri, pergi dekat jeruji dan melihat, dalam bayang-bayang cahaya lampu Tabernakel, seorang konfrater muda sedang bersih-bersih. Aku berteriak, 'Apa yang sedang kau lakukan dalam gelap?' Sang biarawan kecil menjawab, 'Saya sedang bersih-bersih.'

'Kamu bersih-bersih dalam gelap?' tanyaku. 'Siapa kau?'

Sang biarawan kecil menjawab, 'Saya seorang novis Capuchin, yang menghabiskan waktu api penyucian di sini. Saya membutuhkan doa-doa.' Dan ia pun lenyap."

Padre Pio mengatakan bahwa ia segera mulai berdoa untuknya sebagaimana diminta, dan tidak diketahui apakah Padre Pio kemudian berhubungan lebih lanjut dengan jiwa ini. Akan tetapi, sehubungan dengan jiwa-jiwa di purgatorium, adalah menarik menyimak bahwa di kemudian hari Padre Pio suatu kali mengatakan bahwa "Begitu banyak jiwa-jiwa orang mati datang ke jalanan ini [ke biara] seperti banyaknya jiwa-jiwa orang hidup." Tak diragukan, banyak jiwa-jiwa dari api penyucian mengunjungi Padre Pio memohon doa-doanya, kurban dan penderitaannya demi mendapatkan pembebasan mereka.


sumber : “Amazing stories from Purgatory and the afterlife”.




Tikala Baru, 8 April 2017.

Jumat, 07 April 2017

TELUR DADAR YANG GOSONG


🍳Setiap hari, ibu selalu menyediakan kami sarapan dan makan malam. 

🍳Suatu malam, ibu menghidangkan masakan sayur lodeh dan telur dadar yang gosong di depan meja ayah. 

🍳Saat itu saya menunggu apa reaksi ayah dari sajian ibu. 

🍳Ternyata yang dilakukan ayah adalah menyantap makanan yang disajikan sambil tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.

🍳Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya menikmati lauk telor dadar yang gosong. 

🍳Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena telor dadar yang gosong itu. 

🍳Satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan, _“Sayang, jangan khawatir, aku suka telor dadar yang gosong”._

🍳Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ucapan selamat tidur pada ayah. Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telor dadar gosong? 

🍳Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, _“Nak, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah.

🍳Jadi dengan memakan telor dadar gosong tidak akan menyakiti siapa pun".

⚛Tahu kah kamu nak, yang menyakiti hati seseorang itu adalah 

😡KATA KATA KASAR...!!!

♨Lalu ayah melanjutkan, _"kamu tahu, hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna"_

♨Ayah juga bukan orang yang terbaik dalam segala hal. 

♨Dengan demikian yang ayah lakukan adalah menerima kesalahan orang lain dan memilih untuk merayakan perbedaan. Ini adalah kunci terpenting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan harmonis.
-----------------------------------

👀 Hidup ini terlalu pendek untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian. 

😍Cintai mereka yang memperlakukanmu dengan baik dan sayangi yang lainnya...". 

☝Ingatlah pada pepatah, *Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"*😍

😎Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....

😎Jalani hidup ini dengan keinsafan nurani. 

😎Jangan terlalu perhitungan. 

😎Jangan hanya mau menang sεndiri. 

😎Jangan suka menyakiti sesama

😎Belajarlah, tiada hari tanpa kasih sayang. 

😎Belajarlah, selalu berlapang dada dan mengalah. 

😎Belajarlah, lepaskan beban hidup dengan ceria. 

😎Tak ada yang tak bisa diikhlaskan.... 

😎Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan... 

😎Tak ada dendam yang tak bisa terhapus... 

😎Sahabat dan saudaraku.... 
Setiap detik hidup ini adalah karena Kasih Karunia-Nya. 

Tak ada satupun hal jelek yang dikaruniakan-Nya. 

Tapi sudahkah kita bersyukur ?????? 

💪Tetap semangat-tetap sabar-tetap tersenyum,....😊

Semoga kita jadi orang yang berkwalitas🙏
Hari ini .. Besok.. Lusa dst... Penuh dgn Senyum, Kegembiraan, Sukses, Lancar dalam
Segala Hal. Amin 😇....

Have a blessing day. 😃

Tikala Baru, 7 April 2017
(Hari Jumat Pertama dalam bulan)

Kamis, 06 April 2017

NASIHAT BIJAK TOKOH DUNIA



Beberapa Nasihat dari Tokoh Dunia:

Master Cheng Yen :
—► Hati manusia bagaikan air.
Untuk menjernihkan air yg keruh di perlukan waktu yg cukup lama,
sebaliknya untuk mengeruhkan air yg jernih hanya perlu beberapa detik saja.

—► Orang yg blum pernah menghadapi cobaan hidup,
tak akan pernah berhasil melatih kelembutan hatinya.

Bunda Teresa :
—► Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang,
maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.

—► Jika kita tidak bisa mencintai orang² yg dapat kita lihat,
Bagaimana kita bisa mencintai TUHAN yg tak terlihat?

Swami Vivekananda :
—► Jika Anda tidak menemui masalah apapun,
m a k a Anda tidak akan pernah yakin bahwa Anda berada di jalan yg salah.

Adolf Hitler :
—► Jika Anda menang, tak usah berkomentar.

—► jika Anda kalah, tak usah beralasan.

Bennie Blair :
—► Menang, bukan berarti menjadi "paling hebat",
T a p i Menang adalah karena Anda berusaha lebih baik dari sebelumnya.

Leo Tolstoy :
—► Semua orang berpikir untuk mengubah dunia,
T a p i tak satu pun berpikir untuk mengubah dirinya sendiri.

Einstein :
—► Jika seseorang merasa bahwa mereka tidak pernah melakukan kesalahan selama hidupnya,
m a k a sebenarnya mereka tidak pernah mencoba hal² baru dalam hidupnya.

Bill Gates :‎
—► Jika Anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan Anda,
T a p i jika Anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan Anda.

—► Hidup akan terasa sangat INDAH & DAMAI, Jika kita merasa :
- Cepat PUAS
- Tidak banyak MENUNTUT
- Senang menjalani kehidupan.

William Shakesphere :
—► 3 Kunci Sukses :
1. Tahu lebih banyak dari orang lain.
2. Berusaha lebih keras dari orang lain.
3. Berharap lebih sedikit dari orang lain.

—► Jangan pernah mengkhianati 4 hal dalam hidupmu :
1. Amanat
2. Janji
3. Hubungan
4. Hati / Perasaan

Semoga bermanfaat.
Selamat siang, semoga sukses selalu menyertai anda.

Tikala Baru, 6 April 2017.


ADA APA DENGAN KEHIDUPAN KITA ?


Ada apa dengan kehidupan kita sebagai orang beriman?
• Akte lahir...adalah kertas.
• Akte nikah.. kertas.
• Ijazah.. juga kertas.
• Sertifikat rumah, motor, emas.. juga kertas.
• UANG.. juga kertas.

Kehidupan kita layaknya hanya di kelilingi kertas-kertas.
Seiring waktu berlalu, dirobek kemudian dibuang dan dibakar....
Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya.
dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya.

Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak mungkin dilihat oleh manusia itu sendiri yaitu, "AKTE KEMATIAN"nya sendiri!

Ada 3 (tiga) fase hidup kita:

1. Masa puber
Anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya "UANG".

2. Masa bekerja
Anda punya uang dan kekuatan, tetapi tidak punya "WAKTU".

3. Masa tua 
Anda punya uang dan punya waktu, tetapi tidak punya "KEKUATAN" lagi.

Manfaatkanlah hidup yang masih ada untuk memuliakan Allah, dan hidup se-baik-baiknya selagi masih bisa bernapas.

Anda selalu yakin bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan Anda,
dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan Anda jauh lebih baik darinya.

Hal itu terjadi karena kita melupakan 1 hal terpenting dlm hidup kita, yaitu: bersikap "Mensyukuri apa yang sudah kita miliki".

Jangan terlena hanya urusan-urusan dunia yang fana, Pikirkanlah perkara yang di atas dan yang kekal.

Ada 2 (dua) hal yang tidak akan selamanya ada dlm diri seseorang:
~Masa Mudanya
~Kekuatannya.

Ada 2 (dua) hal yang berguna untuk setiap orang:
~Hati yang mulia
~Hati yang mengampuni.

Juga 2 (dua) hal pula yang akan menaikan derajat seseorang :
~Sikap rendah hati
dan
‌~Berbagi kasih.

Maka manusia itu ada batasnya yang tak mungkin dia mampu menjangkau waktu !!!

Salam Sukses buat kita semua,
Tuhan memberkati,
Selamat pagi,
Selamat beraktifitas !

Tikala Baru, 6 April 2017.

Rabu, 05 April 2017

HARGA KASIH-SAYANG IBU



Seorang anak yang kaya lagi sukses menjenguk
ibunya yang terbaring di rumah sakit. Sudah
sebulan lamanya sang ibu bergelut dengan
penyakit yang nyaris merenggut nyawanya.
Puji Tuhan,
tepat keesokan harinya sang ibu telah diijinkan pulang oleh dokter.
Dengan segera, si anak mengantar ibunya
kembali ke rumah. Ketika sampai di rumah, dan
melihat ibunya terbaring, tiba tiba si anak
mengeluarkan lembaran lembaran kertas untuk
diberikan kepada ibunya. Isinya adalah tagihan
uang selama perawatan di rumah sakit.

1. Obat: Rp. 12.500.000

2. Kamar rumah sakit: Rp. 8.000.000

3. Uang Lelah menjenguk: Rp. 4.000.000

4. Uang Jaga malam di rumah sakit: Rp.
3.000.000

5. Uang untuk Merawat ibu selama sebulan :Rp.
5.000.000

6. Kerugian karena harus meninggalkan
meeting: Rp 4.500.000

4. Bensin untuk perjalanan: Rp1.000.000

5. Lain lain: Rp10.000.000

tak lupa, dipojok kiri bawah tertulis "Bisa
dilunasi kontan atau dicicil"

Sang ibu tersenyum kepada anak
kesayangannya tersebut. Beliau lalu mengambil
sebuah map dan menyerahkan kepada
anaknya.
Si anak yang tidak mau waktunya terbuang,
segera meluncur meninggalkan rumah ibunya.
Beberapa jam setelah itu, ponselnya berdering
dan seorang kerabatnya mengabarkan kalau
penyakit ibunya kambuh. Si anak terdiam tidak
perduli, jadwal kerjanya masihlah sangat
banyak dikantor, dan itu yang harus
diutamakan, pikirnya.
Sebentar kemudian, dia teringat untuk
membuka dan mengetahui isi dari sebuah map
yang telah diberikan ibunya hari itu. Ternyata
berisi sebuah sertifikat rumah, tanah, dan lain
lain milik ibunya.
Belum sempat dia menyelesaikan membaca,
tiba tiba ponselnya berdering lagi. Kali ini
kerabatnya memberitahukan bahwa sang ibu
telah meninggal dunia.
Si anak masih terdiam, sampai dia melihat
secarik kertas kecil yang jatuh diantara
beberapa surat yang digenggamnya...

Sebuah surat terakhir dari ibunya yang berisi...
" Terimakasih atas semua yang telah kamu
berikan pada ibu, anakku sayang. Kamu punya
rincian, ibupun akan demikian. Namun ibu
merasa kurang bisa mengisi berapa harga yang pas untuk rincian ini.

Untuk pembelian nutrisi selama kamu di dalam
kandungan: "gratis"

Untuk sembilan bulan ibu mengandungmu:
"gratis"

Untuk biaya bersalin ditambah biaya kesakitan
melahirkanmu : "gratis"

Untuk setiap malam ibu menemani kamu:
"gratis"

Untuk semua saat susah dan air mata dalam
mengurus kamu : "Gratis"

Untuk membawamu ke dokter dan mengobati
saat kamu sakit, serta mendo'akanmu: "gratis"

Untuk setiap tetes Air susu ibu: "gratis"

Untuk biaya sekolah, makan, tempat tinggal
untukmu: "gratis"

Untuk biaya mendidikmu hingga kamu dewasa
dan sukses : "gratis"

Untuk Mengasihimu selama 30 tahun: "gratis"

Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan
semuanya
Akan kamu dapati bahwa harga Kasih sayang ibu adalah "GRATIS...!!"

Ah ibu bercanda anakku...Ibu serahkan semua ini sebagai warisan untukmu.

Maaf ibu tidak bisa memberimu lebih
banyak. Maafkan ibu."

Tangis penyesalanpun akhirnya memenuhi
ruangan itu...

Cintai orang tua selagi mereka masih ada.
-------------------------------------------------------------------


Tikala Baru, 5 April 2017.

Best regards !

WANITA PENAMBAL BAN


KEJADIAN Viral, Tukang Tambal Ban Cantik Ini Jadi Sorotan Penduduk FB, Masih Perawan Atau Sudah Nikah?

   VIRAL, TUKANG TAMBAL BAN CANTIK INI JADI SOROTAN PENDUDUK FB, MASIH PERAWAN ATAU SUDAH NIKAH?
Spirit Rublik – Pekerjaan sebagai tukang tambal ban memang biasanya dikerjakan oleh kaum adam. Akan tetapi belakangan justru ada perempuan yang menekuni pekerjaan itu seperti yang saat ini viral di FB.

Sebagai tukang tambal ban memang bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Bukan hanya berat akan tetapi resiko yang ditanggung juga besar.

Mulai dari api pembakaran yang bisa saja membesar hingga tergores alat pengikir ban. Itu semua bisa saja terjadi saat lengah dan tak konsentrasi dengan pekerjaan.


 Akan tetapi semua resiko itu berani ditanggung oleh seorang perempuan cantik yang saat ini menjadi artis dunia maya khususnya FB. Hal tersebut lantaran ada salah satu foto saat dirinya bekerja di unggah oleh netter.

Terang saja perempuan berambut panjang itu langsung menjadi perbincangkan pengguna Facebook. Pengunjung dunia maya nampak salut dengan pekerjaan yang digeluti oleh perempuan itu.

Netter juga membandingkan dirinya dengan sosok perempuan yang bisa melakukan pekerjaan laki-laki itu. Popularitas tukang tambal ban itu terjadi setelah foto pekerjaannya di unggah ke group sosial media.

Netter bernama Dinda Puji Pratiwi adalah orang yang mengunggah dua foto itu ke group FB Karawang Info. Dan langsung menjadi viral di dunia maya.

Mungkin bisa menjadi suatu renungan inspiratif anda sekalian.
Terima kasih, selamat pagi.
Salamku,

Tikala Baru, 5 April 2017.

LAWAN ADALAH KAWAN

PEMBELAJARAN DARI ANAK TUKANG SEPATU (ABRAHAM LINCOLN)
CARA SAYA MENGHADAPI LAWAN SAYA, DENGAN MENJADIKAN MEREKA SEBAGAI TEMAN SAYA, SEHINGGA SAYA TIDAK MEMPUNYAI MUSUH LAGI ......


Dalam sebuah kampanye, seorang senator mengatakan kepada Abraham Lincoln:
”Kalau Anda maju, ingatlah bahwa Anda hanyalah anak seorg tukang sepatu”.

Mendengar pernyataan itu, Lincoln hanya tersenyum.
Ia maju ke atas mimbar dan memulai pidatonya yang singkat,

” Terima kasih sudah mengingatkan saya kepada ayah saya yang sudah lama meninggal. Setahu saya, ayah sayalah yang membuat semua sepatu Anda sekalian.
Jadi jika Anda sekalian mungkin merasa tidak cocok dengan sepatu yang Anda pakai sekarang, biarkan saya. memperbaikinya”.

Mendengar perkataan Lincoln, seluruh hadirin bertepuk tangan meriah.
Bahkan para lawan politiknya tersenyum dan menaruh simpati kepada Lincoln.

Setelah mundur dari mimbar, seorang wartawan bertanya kepada Lincoln,
”Kenapa Anda membuat musuh Anda menjadi teman baik Anda?”

Lincoln menjawab,
“Itulah cara saya melenyapkan semua musuh saya. Dengan menjadikan mereka sebagai teman, saya tidak lagi mempunyai musuh”.

Dalam kehidupan kita se-hari2, kita mungkin tidak bisa lepas dari gesekan dengan orang lain.
Gesekan itu mungkin terjadi karena banyak faktor, misalnya iri hati, persaingan, perbedaan pendapat dan prinsip hidup.
Gesekan yang tidak disikapi dengan bijak akan berpeluang menjadi konflik.
Ketika konflik berkembang, maka hubungan dengan sesama akan retak.
Yang semula kawan bisa berubah menjadi lawan.

Lincoln menyikapi permusuhan para lawan politiknya dengan bijaksana yaitu dengan cara menjadikan lawan menjadi kawan.
Dia mampu mengubah hinaan dan cibiran menjadi humor yang menghangatkan suasana.

Dalam menanggapi berbagai kritik ataupun celaan yang menjatuhkan kita, tidak perlu kita membalas.
Sebaliknya hadapilah itu semua dengan kelapangan serta kerendahan hati.

Kasihilah orang yang menyakiti kita dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati.

Terima kasih, selamat pagi.

Tikala Baru, 5 April 2017.

Selasa, 04 April 2017

PARADOX



Paradox adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan selanjutnya; dasar pemikiran; alasan; asumsi; kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dahului logika), yang diakui kebenarannya dan bertolak dari sebuah pernyataan & akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi.

Di dalam otak kita sesungguhnya banyak asumsi-asumsi yang ada dalam kehidupan ini yang perlu dikaji. Kita perlu mempertahankan atau melepaskannya. Pertahankan dengan sepenuh hati apa yang menurut kita seyogyanya atau sepatutnya dipertahankan atau dilepaskan dengan keikhlasan hati apa yang kita anggap perlu dilepaskan.

Ingatlah beberapa Paradox ini:

Ketika kita berpikir negatif pada seseorang...
Tanpa sadar, kita sesungguhnya telah menghakimi orang itu...

Lebih mudah mana?
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan...
atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka...

Lebih mungkin mana?
Berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman.....
atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri..?

Lebih mudah mana?
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan.....
atau menjaga hati kita sendiri agar tidak mudah tersinggung?

Lebih penting mana?
Berusaha menguasai orang lain......
atau belajar menguasai diri sendiri?

Lebih enak mana?
Marah terhadap orang lain yang tidak mau bekerja sama dengan kita.
Atau mentertawakan kebodohan kita yang tidak efektif pendekatannya.

Yang penting bukan bagaimana orang harus baik pada kita,
melainkan bagaimana kita berusaha baik pada orang lain.

Bukan orang lain yang bikin kita bahagia,
melainkan sikap diri kita sendirilah yang menentukan kita bahagia atau tidak.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini tidak akan terulang kembali.
Namun ada 1 hal yang masih tetap bisa kita lakukan,
yaitu BELAJAR ...
dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik.

Lihatlah Paradox-paradox yang ada di Otak kita, mulailah dibenahi.

Jika kita:
JATUH..., berdiri lagi ...
KALAH..., coba lagi ...
GAGAL..., bangkit lagi ...

_"I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love."_ Mother Teresa

TETAP SEMANGAT SELALU!

Have a GREAT Day!

Tikala Baru, 4 April 2017.

Senin, 03 April 2017

JANGAN MENUNGGU HARI ISTIMEWA


Kepala Rumah Sakit Lin Bing Wen meninggal dunia karena infeksi pd usia 61 tahun. Kematiannya yg tiba2 mengagetkan rekan2 medis, dia boleh dibilang masih cukup muda. 

Kehidupan sungguh amat rentan, hidup mati adalah kehendak yg diatas tidak bisa dicegah, bahkan SteveJob (Apple) menghadapi sakit dan mati juga tidak berdaya.

Bbrp tahun yg lalu, seorang istri teman baru saja meninggal. Dia bilang: "Ketika aku sedang beres2 barang2 istriku, kutemukan sebuah scharf sutera, yg kami beli di sebuah toko mewah di NewYork dalam suatu tour kami."

Itu adalah sebuah scarf yg cantik, anggun dan bermerk. Bahkan harganya msh tertera di sana, istrinya terlalu sayang utk memakainya, dia selalu menunggu suatu hari yg istimewa utk memakainya."

Sampai disini, dia diam, dan sebentar melanjutkan: "Sudahlah. Jangan menunggu hari yg istimewa, baru memakai barangmu yg bagus. Setiap hari dalam kehidupanmu adalah istimewa"

Kini, setiap teringat akan kata2 itu, aku akan meletakkan tugas2ku, cari bacaan ringan atau memutar musik2 indah, berbaring santai di sofa, menikmati waktu yg benar2 milikku.

Aku akan menikmati air sungai yg tampak dari jendela rumahku, tanpa peduli adanya debu di kaca jendela, aku akan mengajak orang2 di rumah makan diluar.

Kehidupan seharusnya adalah perjalanan pengalaman2 yg mesti disayang/dinikmati, dan bukannya hari2 yg pahit/susah hanya utk mempertahankan hari2 yg telah lewat.

Aku pernah berbagi perbincangan ini dgn seorang wanita. Dan ketika bertemu lagi dgn dia, dia bilang bahwa skrg dia sdh tdk spt dulu lagi, menyimpan gelas2 keramiknya didalam lemari anggurnya.

Dulu dia mengira akan menggunakannya pada hari yg istimewa, akhirnya dia menyadari hari itu tidak pernah datang.

"Kelak/nanti", "Suatu saat nanti" sdh tidak ada lagi di kamusnya.
Kalau ada hal yg menggembirakan, kalau ada hal yg memuaskan, dia akan berusaha mengalaminya *sekarang* dan mendengarkannya segera.

Kita sering ingin berkumpul dgn teman2, tapi selalu berdalih "cari kesempatan".
Kita sering ingin memeluk anak2 yg mulai besar, tapi selalu menunggu kesempatan yg tepat.

Kita mungkin ingin menulis sesuatu buat belahan jiwa, betapa kita menyayanginya, betapa kita mengaguminya, tetapi selalu bilang dgn diri sendiri tidak buru2.

Sebenarnya setiap pagi kita membuka mata, *ini adalah hari yg istimewa.* Setiap hari, setiap menit adalah sangat berharga.

1. Janganlah selalu bekerja dalam kondisi tertekan, akan merusak/melelahkan diri !

2. Jangan lupa bahwa tubuh kita adalah segalanya, bila tidak sehat, tidak akan bisa menikmati semua kenikmatan dan keindahan kehidupan ini.

3. Jangan berpikir bahwa yg bisa menolong hidupmu adalah dokter, sebetulnya adalah dirimu sendiri, menjaga kesehatan adalah lebih penting daripada menyelamatkan nyawa.

4. Jangan berpikir bahwa setiap pemberian selalu harus ada imbalannya; sebenarnya hanya karena tidak mengharapkan imbalan, maka akan beroleh imbalan yg baik.

5. Jangan meremehkan orang2 yg berjodoh denganmu, karena ketika masa2 itu lewat, barulah menyadari betapa kesempatan itu sulit sekali dijumpai.

Bekerjalah dgn Wajar dan Alamiah !
Pelan2 menikmati perjalanan Kehidupan
Nikmati setiap Hari, dari Kehidupan ini dgn Gembira !

Setelah melihat tulisan Pendek ini.
Bagikan buat Keluarga dan Teman2.....
Semoga akan bisa mengubah banyak Orang !!
🍇🍒🍇🍒👍✌🙏

Tikala Baru, 3 April 2017.

SUARA YESUS

_*Kisah nyata dari Cina*_
Puteri Pastor Li, hamba TUHAN yang mati karena imannya kepada YESUS, terpaksa bekerja di Kamp Kerja Paksa di Cina demi memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Gadis berusia 12 tahun itu pergi menghadap Kepala Kamp Kerja Paksa. "Ayah saya telah dikirim ketempat ini dan sekarang ia telah tiada, meninggal di camp ini. Kami tidak punya makanan, uang dan tempat tinggal. Adakah pekerjaan yang dapat saya lakukan di Kamp ini?" katanya menjelaskan. Karena merasa kasihan, Kepala Kamp berkata, "Aku punya pekerjaan untukmu, tapi bayarannya rendah." Gadis kecil itu menganggukan kepalanya tanda setuju. 

Kepala Kamp itu membawanya ke lokasi tambang biji besi. "Kau lihat tombol merah itu? Tugasmu adalah berdiri di dekatnya sepanjang hari. Jika ada yang menyuruhmu memencetnya, segera lakukan! Tombol itu akan membunyikan alarm yang memperingatkan para pekerja tambang agar keluar secepatnya. Kau tidak boleh memencetnya secara sembarangan, " katanya tegas.

 _Suatu siang gadis kecil itu mendengar suara, "Pencet tombolnya!" Ia melihat ke sekelilingnya namun tak menemukan siapapun. Tak lama kemudian terdengar lagi, "Cepat, pencet tombolnya sekarang!" Dan beberapa detik kemudian suara itu kembali terdengar. _Kali ini ia menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan. Ia tidak mengerti mengapa harus memencet tombol itu, tapi ia tahu harus menurutiNya._  

Saat alarm berbunyi, 3.000 orang pekerja berhamburan keluar dari pertambangan. Kepala Kamp berlari keluar dari kantornya, ia ingin tahu kenapa gadis kecil itu memencet tombol merah. Belum sempat ia bertanya, tiba-tiba gempa bumi yang hebat mengguncang tempat itu. Seluruh area pertambangan itu runtuh dan tak seorang pun yang mampu membangunnya kembali sampai saat ini. 

Saat gempa berakhir semua mata memandangi si gadis kecil. Kawan Li, bagaimana kau tahu kalau harus menekan tombol itu? Tanya Kepala Kamp. _*"Tuhan Yesuslah yang menyuruh saya. Tiga kali Dia menyuruh saya melakukannya.*_  

*Yesus adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk mengenal Allah yang hidup.*
 Dia mencintai kalian dan Dia baru saja menunjukkan kasihNya. Kalian harus berbalik dari dosa dan menyerahkan hidup kalian kepadaNya." Katanya dengan lantang. 

Saat itu, 3.000 pekerja dan Kepala Kamp berlutut berdoa meminta Yesus mengampuni mereka. Akhirnya banyak orang yang diselamatkan _*karena gadis kecil yang takut akan Tuhan itu menyendengkan telinganya untuk mendengar tuntunan Tuhan.*_

_Teman-teman hari ini kita belajar satu hal_: *Roh Tuhan berdiam di dalam umat tebusanNya dan setiap hari Dia berbicara kepada kita melalui hati nurani yang telah dimurnikannya. Namun kita seringkali mengabaikan suaraNya yang lembut, sehingga tidak lagi menyadari tuntunanNya.* 

*Hari ini mintalah Tuhan memberi hati yang baru dan bulatkanlah tekad untuk belajar peka mendengar suaraNya yang selalu menggema melalui firman dan hati nurani kita.*

🌻 _*Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Mazmur 16 : 8.*_


Tikala Baru, 3 April 2017.


Rabu, 29 Maret 2017

INSPIRATIF PAGI



PNS vs PENGEMIS :

PNS              : Pak, cape ya abis ngemis?
                     
                        Laper ya pak..?

PENGEMIS : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq. 😊

PNS : Loh......? uangnya cuman buat makan bapak doank?
                       Anak dan istri di rumah makan apa?

PENGEMIS : Kayak orang susah aja..!
                       Tadi pagi saya sekeluarga habis ngerayain ultah anak saya yang kelima                                                  
                       di Mc. Donald bareng Guru2 & teman-teman sekolahnya.
                        Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mereka lagi makan di
                        Pizza HUT tau!

PNS                : (sampai kebingungan dan berkata) Emang bapak ngemis 1 hari dapet
                         berapa duit ......? 😳

PENGEMIS : Nih ya.. Saya kasih tau..!!

                        Saya ngemis dari jam 07.00 - 17.00

                         Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling
                         nggak saya bisa dapet 2.000 perak.

                         1 jam = 60 kali lampu merah/hijau

                          60 x 2.000 perak = 120.000 rebu/jam

                         1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.

                         9 jam x 120.000 = Rp 1.080.000 /hari.

                         1 bulan saya kerja 26 hari.

                          26 hari x Rp1.080.000 total 1 bulan dapetnya rata-rata

                          Rp 28.080.000,- kadang2 bisa dapet 30 juta lebih.

PNS sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu..😧

PENGEMIS : Emang mas jadi PNS, gaji per bulannya berapa ......?

PNS              : Rp 3.500.000 😔

PENGEMIS : Ijazah .....?

PNS              : S1

PENGEMIS : Saya jadi prihatin dech lihat penderitaan Mas ......!!!
                       Pasti abis banyak duit ya mas buat Sekolah ......???
                       Blom lagi kerja kena marah ama atasan, kepala mas isinya pasti penuh
                       soal kerjaan mulu. Mending mas ngemis aja, biar kaya seperti saya.
                       Saya ngemis udah 20 tahun, udah punya 2 mobil Ayla buat saya & istri
                       saya, Kartu Kredit Platinum, punya Apartemen, rumah di kawasan elite
                       cluster.

PNS : 😫😨😭😭😂
---------------------------------------------

Perhatian :

-Jangan pernah kasih pengemis lagi karena akan membudayakan malas bekerja dan hina......

-Mari kita kampanyekan ke masyarakat *"STOP Memberi Uang Dijalan dan Lampu Merah mulai hari ini.......

-Jika ingin memberi mending masukkan Kotak Amal atau Panti Asuhan / Rumah Jompo.

-Tulisan ini pastinya akan dibaca juga sama pengemis karena mereka sudah pada punya WA, FB, Line/BB/iPhone.......
😀😀😀

Terima kasih.

Tikala Baru, 29 Maret 2017.

Selasa, 07 Oktober 2014

SANTA PERAWAN MARIA RATU ROSARIO


Ludwig Feuerbach, serang filsuf ateis, dalam karyanya "The Essence of Christianity", menulis : "Jika keyakinan kepada Bunda Maria menurun, maka iman kepada Putera Allah dan kepada Allah Bapa akan ikut menurun juga". Seorang filsuf ateis tetapi memiliki pemikiran yang luar biasa tentang Bunda Maria. Pemikiran ini membuat kita yang mengakui Bunda Maria tetapi tidak hidup seperti Bunda Maria harusnya merasa malu. Kita semua selalu mendoakan : "Santa Maria Bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati", tetapi kesadaran untuk bertobat jauh dari realitas hidup kita. Di dalam Gereja kita memiliki sakramen tobat sebagai sarana untuk mengalami kerahiman Tuhan tetapi banyak orang masih hidup dalam dosa, tidak merasa berdosa, mengaku diri orang kristiani tetapi hidupnyà bukan kristen. Bunda Maria memang mendoakan kita, tetàpi ia jugà pasti mau supaya kita bertobat bukan tetap hidup dalam dosa dan salah selamanya. Pada hari ini, tanggal 7 Oktober, kita merayakan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Mari kita bertobàt dan mengikuti kekudusannya sebagai "Bunda Maria Immaculata", Bunda Maria Tak Bercela. (Smbr.: RP John Laba Tolok, SDB).

Minggu, 14 September 2014

SALIB SUCI YESUS KRISTUS

          Adalah seorang ibu, Helena namanya, hidup antara tahun 250-330 Masehi, memiliki seorang putera bernama  Constantinus, yang akhirnya  menjadi Kaisar Romawi pada tahun 312 M. 
Waktu pemerintahan puteranya itu, Helena yang dulunya sorang kafir, menjadi pengikut Kristus yang sangat saleh yang kemudian digelar kudus (santa)  oleh Gerrja Katolik. Ia dibabtis pada usia 63 tahun dan semenjak saat itu ia memiliki semangat Kristiani yang berapi-api sehingga menggerakkan dia  untuk membantu orang-orang  miskin, memberikan mereka pakaian, tumpangan, makanan, membebaskan yang terpenjara, melawan perbudakan dan penindasan.Singkat kata, perempuan mengagumkan ini biasa dilihat, dengan busana sederhana dan bersahaja, berbaur di antara khalayak ramai yang bersembah bakti dan memberikan kesaksian akan devosinya kepada Tuhan  dengan rangkaian rutin perbuatan-perbuatan salehnya.

          Berkat doa-doanya yang terus menerus, akhirnya puteranya, Kaisar Constantinus, menjadi seorang Kristen dan merupakan Kaisar Romawi pertama yang menjadi kristen dan sekaligus mensahkan agama Kristen boleh dianut oleh Kekaisaran Romawi.

          Untuk menyatakan syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan atas segala rahmat dan berkat-Nya dan dengan wewenang puteranya, Kaisar Constantinus, Helena pergi berziarah ke tanah suci, Yerusalem, Palestina dan menapaki jejak-jejak perjalanan salib Yesus sampai di bukit Kalvari. Pada waktu itu Kaisar Constantinus menyurati St.Macarius, Uskup Yerusalem, untuk mencari Salib Yesus. 

          Akhirnya St.Helena-lah yang menemukan tiga buah salib di dalam sebuah waduk batu di bagian timur bukit Kalvari serta "titulus"nya (prasasti kayu di mana tertulis Iesus Nazaremus Rex Iudaeorum - INRI). Timbul pertanyaan : Yang manakah Salib Yesus dari ketiga salib itu? Untuk membuktikan mana salib Yesus itu, dibawalah ke situ seorang wanita yang sedang menghadapi ajal karena sesuatu penyakit yang mematikan. Ia menyentuh ketiga salib itu satu demi satu. Pada waktu ia menyentuh salib ketiga, tiba-tiba ia merasa sembuh dari sakitnya itu, dan itulah Salib Yesus.

          Pada waktu itu St.Helena langsung sujud menyembah salib itu, tapi bukan pada kayunya, melainkan pada Raja yaitu Dia yang tergantung pada kayu salib, seperti kata St.Ambrosius.

          Kemudian St.Helena meminta kepada Kaisar Constantinus untuk mendirikan gereja di tempat itu untuk menyimpan ketiga salib itu beserta titulusnya, persis di lokasi waduk itu dan diberi nama Kapel Penemuan Salib Suci. Juga dibangun gereja di 
tempat makam Yesus yakni Gereja Makam Suci.

          Akhirnya di kemudian hari, salib Yesus itu dipotong-potong dan potongan-potongannya dikirim ke Roma dan beberapa Gereja Suci lainnya di banyak tempat dan dijadikan sebagai relikwi Salib Yesus. St.Helena wafat pada tahun 330 Masehi dalam usia 80 tahun.

          Pesta Salib Suci dirayakan oleh Gereja Katolik di seluruh dunia pada setiap tanggal 14 September. Marilah kita mengenangkan kata-kata St.Fransiscus dari Assisi : "Kami menyembah Engkau, ya Kristus, dan memuji-Mu, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia".

Kamis, 11 September 2014

KAYA DI HADAPAN ALLAH

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata :"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah". (Lukas 6:20).

          Seringkali orang membangun  hidup dan harga dirinya di atas harta, uang, pangkat dan kemewahan. Kekayaan sering membuat orang lupa daratan, dan kemiskinan biasanya membuat orang terpenjara di dalam kesedihan serta keluhan.

          Sabda bahagia dalam Injil Lukas 6:20 ingin mengajak setiap orang untuk mempunyai kebebasan batin, meskipun terbelit persoalan kemiskinan atau terjerat ikatan kekayaan. Seperti yang dikatakan oleh St. Ignatius Loyola, bahwa kekayaan hanyalah sarana bagi manusia untuk mencapai tujuan hidupnya.

          Tujuan hidup manusia adalah menjadi kaya di hadapan Allah dengan senantiasa memuji, menghormati dan mengabdi-Nya. Dengan demikian akan menyelamatkan hidupnya. Karena hanya sebagai sarana, maka kekayan sifatnya relatif. Artinya : lebih baik kita hidup dengan sedikit harta, tapi hidup kita bisa dipersembahkan untuk memuji, menghormati dan mengabdi Tuhan, daripada hidup bergelimang harta, tetapi tidak pernah merasa dekat dan dicintai oleh Tuhan.

Marilah kita  meletakkan kebahagiaan kita bukan pada harta dunia (having) atau prestasi hidup (doing) kita, tetapi pada keberadaan (being) kita  karena siapapun dan bagaimanapun keadaan kita, kita tetap dicintai Tuhan. 

Kesadaran inilah yang akan membebaskan kita dari keterikatan terhadap harta. Sekali lagi, harta itu hanyalah sarana untuk mencapai tujuan hidup kita, yaitu menjadi kaya di hadapan    Allah.
(Oleh:RD Yohanes Dedy Setiawan, Renungan Pria Katolik, Rabu 10 September 2014).

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...