Selasa, 05 September 2017

SUDAHKAH ANDA BERBAKTI PADA IBUMU ?

Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras",

 Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan.

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta.

Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang.

Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?

Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.


Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.

........................

Itu baru sedikit dari begitu besar pengorbanan ibu kita. Perhatikan bbrp di antaranya:
1. Saat ibu mengandung kita selama 9 bulan lebih yang penuh dengan penderitaan dan kesakitan. Di awal kehamilan muntah2, tak ada selera makan bahkan banyak yang sakit. Saat tidur pun ibu kita menjaga agar kandungannya sehat dan selamat. Bila beliau sakit dia tahan sakitnya tidak minum obat, takut kalau anaknya terlahir cacat.
2. Saat melahirkan kita. Ibu mempertaruhkan nyawanya. Seandainya terjadi sesuatu, tidak mungkn menyelamatkan kedua ibu dan anak, seandainya boleh memilih, banyak ibu yang memilih biarlah dia mati asalkan anaknya selamat. Untungnya dalam Dunia Kedokteran si ibu lah yang harus diselamatkan.
3. Pada masa menyusui sebagaimana kisah di atas selama 2 tahun ibu kita kurang istirahat dan tidur saat bayinya bangun dan menangis baik karena mau menyusu atau buang air.
4. Saat membesarkan kita sampai kita dewasa, ibu lebih banyak mengalah dalam segala hal demi menyenangkan hati kita dan memenuhi kebutuhan kita.
5. Sebagian dari kaum ibu bekerja untuk membantu keuangan keluarga, sebagian besar penghasilan ibu itu untuk anaknya.
6. Dan masih banyak lagi yang bisa anda ingat satu per satu yang tak mungkin ditulis di sini.

..........................

Maka, bahagiakanlah orangtua terutama ibu anda. Kalau beliau masih hidup, berbaktilah kepada mereka. Mereka tidak mengharapkan sesuatu di luar kemampuan anda. Dan yang pasti mereka sebenarnya tak mau menjadi beban bagi anaknya. Itulah sebabnya banyak di antara orangtua yang masih bekerja dan berusaha walau usia sudah tua renta.

Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah juga HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.

Jangan jadikan suamimu menjadi anak durhaka yang kelak bisa memasukkannya ke dalam Neraka.

Sekian !


Kampus Unsrat, Bahu - Manado, 5 Septembet 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...