Senin, 04 September 2017

NASIB SEORANG IBU

Seorang ibu yang sedang sakit dengan 3 anaknya hanya ditemani sang kakek yang sesekali mengeluhkan sakit di dadanya dan batuk tiada henti.
Tahun pertama ketika ibu sakit dan sudah tak mampu bangkit dari tempat tidur, ibu minta sang kakek untuk memberi tahu semua anak-anaknya.

Dalam penantian sang ibu yang sakit dan rindu bertemu anak-anaknya, anak pertama hanya mengirim surat “ma…saya belum sempat pulang nengok mama, ini ada ATM uangya 35 juta, untuk berobat mam, kalo tidak cukup, mama kabarin saya lagi, semoga mama lekas sembuh…”. Surat dan ATM langsung disimpan dibawah badannya. Anak kedua, mengirimkan sopirnya dan uang 15 juta, sang ibu menerima uang tersebut dan menyimpannya di bawah badannya. Anak ketiga hanya mengirmkan wesel pos, tertulis pesan “utk berobat mama”, mama langsung menaruhnya di bawah badannya.

Tahun kedua sang ibu masih sakit, ditambah dengan kerinduan bertemu anaknya yang sangat dalam, memaksakan diri sang ibu untuk meminta suaminya mengabari mereka via telpon, terdengar percakapan ibu dengan anak pertama: “na…kapan…kamu..bisa…pulaanng…? mama kangen ama…” jawab anak “iya…mama sembuh dulu saja, nanti saya jemput…sy mash banyak kerjaan…” percakapan terputus. Mama coba telpon anak kedua (perempuan), pertanyaan dan keluhan yg sama, sang anak menjawab “iya ma, maaf belum bisa plg, krn sy hrs antar anak sekolah…nanti liburan sekolah saya kesana, libur tahun kemaren kan sibuk nyari tempat sekolahnya…mama cepet sembuh ya…” sang ibu hanya mampu menjawab “iya, terima kasih…”, anak ketiga entah kenapa, sulit sekali dihubungi…

Awal tahun ketiga sakitnya sang Ibu, kembali bertanya pada sang suami, “kemana anak2 ku?”, esoknya, sang suami menemukan istrinya terbujur kaku sudah tak bernyawa, tanpa pikir panjang, dia langsung mengabarkan yang terjadi pada ketiga putranya, dalam hitungan jam, ketiga putranya sudah tiba, karena mrk semua naik pesawat.

 Di dalam sebuah kamar, ketiga anak tersebut menangis…hampir bersamaan mengucapkan “Mama…maafkan aku ma…? Tanpa sadar mereka menggoncangkan tubuh sang ibu, hingga terbalik, apa yang terjadi, dari balik tubuhnya yang sudah tak bernyawa, tumpukan surat, uang, ATM serta secarik kertas tulisan tangan sang ibu berbunyi “Anak ku, aku tidak membutuhkan harta mu, aku hanya merindukan kalian, harta mu hanya beban untuk kalian, ini aku kembalikan, kehadiran dan senyum kalianlah yang aku harapkan”…


Sahabat, inilah saatnya kita bersilaturrahmi dan menghormati Ibu, yang jasanya tak
kan pernah mampu kita bayar, kasih sayang nya tak kan mampu kita balas. Marilah junjung tinggi harkat martabat IBU, IBU diatas segalanya…hormati beliau, muliakan beliau… ridhonya jadi jembatan mu menuju surga ALLAH, do’anya mengantarkan mu menuju sukses duniawi…

Surga ada di bawah telapak kaki seorang ibu !

Sekian.

Tikala Baru, 4 September 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...