HAL MENGHAKIMI :
Matius 7:1-5 (TB) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
EVALUASI & INSTROPEKSI :
_Ketika sedang menunggu di bandara dan masih ada beberapa menit sebelum j
adwal penerbangan tiba, seorang wanita muda membeli buku dan sekantong kue di toko. *Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.*_
_Dalam keasyikannya ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. *Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan, ia membaca mengunyah kue dan melihat jam, sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya sehingga membuatnya semakin kesal.*_
_Wanita itupun sempat berpikir, Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia, karena setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Dan ketika
hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu ? *Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua, si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir, ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih.*_
_Belum pernah rasanya ia begitu kesal, Ia menghela napas lega saat nomor penerbangan diumumkan dan bergegas menuju pintu gerbang. *Ia pun menolak untuk menoleh pada si "Pencuri yg tak tahu berterima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya yang hampir selesai dibacanya.*_
_
Tetapi saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget, ternyata disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!! *Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati, jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih, bahwa sesungguhnya akulah yang kasar, tak tahu berterima kasih, dan akulah pencuri kue itu !*_
_Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi, kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang
kita berprasangka buruk terhadapnya. *Orang lainlah yang selalu salah, patut DISINGKIRKAN, TAK TAHU DIRI, BERDOSA, selalu BIKIN MASALAH dan pantas diberi PELAJARAN.*_
_Padahal Kita sendiri yang mencuri kue tadi, kita sendiri yang tidak tahu berterima kasih, kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat penilaian atau gagasan orang lain. *Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul PERMASALAHANNYA.*_
*JANGAN HANYA PANDAI MENGEVALUASI ORANG LAIN, TETAPI INSTROPEKSILAH DIRI SENDIRI. DAN JANGAN KAMU MENGHAKIMI SUPAYA KAMU TIDAK DIHAKIMI*
God Bless...
Tikala Baru, 18 April 2017.
Matius 7:1-5 (TB) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
EVALUASI & INSTROPEKSI :
_Ketika sedang menunggu di bandara dan masih ada beberapa menit sebelum j
adwal penerbangan tiba, seorang wanita muda membeli buku dan sekantong kue di toko. *Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.*_
_Dalam keasyikannya ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. *Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan, ia membaca mengunyah kue dan melihat jam, sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya sehingga membuatnya semakin kesal.*_
_Wanita itupun sempat berpikir, Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia, karena setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Dan ketika
hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu ? *Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua, si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir, ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih.*_
_Belum pernah rasanya ia begitu kesal, Ia menghela napas lega saat nomor penerbangan diumumkan dan bergegas menuju pintu gerbang. *Ia pun menolak untuk menoleh pada si "Pencuri yg tak tahu berterima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya yang hampir selesai dibacanya.*_
_
Tetapi saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget, ternyata disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!! *Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati, jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih, bahwa sesungguhnya akulah yang kasar, tak tahu berterima kasih, dan akulah pencuri kue itu !*_
_Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi, kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang
kita berprasangka buruk terhadapnya. *Orang lainlah yang selalu salah, patut DISINGKIRKAN, TAK TAHU DIRI, BERDOSA, selalu BIKIN MASALAH dan pantas diberi PELAJARAN.*_
_Padahal Kita sendiri yang mencuri kue tadi, kita sendiri yang tidak tahu berterima kasih, kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat penilaian atau gagasan orang lain. *Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul PERMASALAHANNYA.*_
*JANGAN HANYA PANDAI MENGEVALUASI ORANG LAIN, TETAPI INSTROPEKSILAH DIRI SENDIRI. DAN JANGAN KAMU MENGHAKIMI SUPAYA KAMU TIDAK DIHAKIMI*
God Bless...
Tikala Baru, 18 April 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar