Senin, 13 Agustus 2012

12 RAHASIA AWET MUDA MENURUT KITAB SUCI (ALKITAB)

  1. Hadapilah segala masalah dengan santai dan tenang (1Kor 10:13).
  2. Bersedih hati janganlah terlalu berkepanjangan (Neh 8:10, Rm 12:12, Pkh 3:1-11).
  3. Aktiflah dalam kerja dan pelayanan (Rm 12:11).
  4. Jauhkanlah amarah karena amarah akan memakan energi yang berpengaruh buruk terhadap fisik (Ams 19:19).
  5. Bila segala sesuatu dapat diselesaikan dengan ketenangan, mengapa harus dibarengi dengan ketegangan? (Ams 17:19-20).
  6. Kedengkian dan iri hati berpengaruh buruk terhadap peredaran darah dan jantung (Mzm 37:1).
  7. Hadapilah orang marah dengan tenang dan jangan masukkan dalam hati (Ams 14:29). 
  8. Jangan terlalu memperdulikan hal-hal yang dilakukan orang lain, sebaliknya bereaksilah dengan benar (Rm 12:17-21).
  9. Dunia ini berputar, bila kita sedang berada di bawah, jangan putus asa, ada saatnya kita pasti naik ke atas. Tetapi bila sudah berada di atas, berhati-hatilah supaya kita tidak jatuh (2Kor 4:17).
  10. Hadapilah penderitaan dengan percaya kepada Tuhan, karena semua itu akan membawa kebaikan sesuai rencana Tuhan untuk setiap kita (Kej 50:20).
  11. Fisik harus kita jaga dengan olahraga dan makanan sehat (1Tim 4:8).
  12. Jangan lekas merasa tua karena dibanding dengan hari esok, kita masih muda sekarang (Ams 3:1-7).
(Sumber : BB)

Minggu, 12 Agustus 2012

CEMETI KESUKSESAN

     Alkisah adalah seorang perempuan muda bekerja di salah satu salon kecantikan papan atas di New York. Suatu hari dia mengagumi pakaian seorang pelanggan kaya saat berkunjung ke salon itu. Rasa ingin tahunya langsung muncul.

Akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya pada pelanggan kaya itu :
"Di mana ibu membeli pakaian ibu ini, ya?".
Pelanggan kaya itu menatap dengan dingin dan sinis sambil menjawab: "Untuk apa kamu mau tahu di mana saya membelinya? Kalo saya katakan, toh kamu tidak akan sanggup membelinya".

     Si pekerja salon merasa terhina, lalu melangkah pergi dengan wajah merah padam. "Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapat semua seperti yang dipunya wanita kaya itu. Mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang berkata seperti itu pada saya". Tekadnya dalam hati.

     Tahun demi tahun pun berlalu. Di berbagai surat khabar mulai terpampang foto si pekerja salon bersama orang-orang top dunia, seperti Pangeran Charles, Putri Grace dari Monaco, Rose Kennedy, TC Cooke, dan lain-lain.

Pekerja salon itu adalah Estee Lauder (1906-2004). Ia menjelma jadi salah satu wanita terkaya di dunia dan merupakan pionir dalam industri kecantikan dunia. Nama perusahaannya Estee Lauder Companies.
Dia membuktikan tekadnya dalam hati itu hanya karena dicemeti oleh pelanggan kaya beberapa tahun lalu itu.


     Mengenai kisah suksesnya, Estee Lauder berulang kali mengatakan, "Saya bisa
berhasil tidak hanya dengan berdoa atau berharap, tapi juga dengan tekad bekerja".

Kisah Estee Lauder menegaskan betapa sebuah hinaan atau cercaan itu sebenarnya bisa memberikan manfaat besar bagi hidup kita.




Minggu, 08 Juli 2012

RENDAH HATI DAN TINGGI HATI


       Kadang-kadang sepatah kata yang ketus membuat kita sakit hati sampai bertahun-tahun. Sikap ceria dan kegembiraan selama ini tersapu habis oleh sepatah kata itu. Kalau orang bertanya mengapa? kita akan menjawab: "Kata-kata itu sungguh amat menyakitkan......"
       Benarkah kata-kata itu yang begitu menyakitkan? Ataukah kita yang terlalu lemah? "Bukan!" Kita tidak lemah dan kata-kata ketus itupun tidak ada apa-apanya. Permasalahannya adalah hati kita yang terlalu tinggi. Tinggi hati membuat harga diri, gengsi, keinginan dihormati, semua ikut menjadi tinggi. Tinggi hati membuat kita merasa diri terhormat, mulia dan sempurna. Sikap inilah yang membuat kita gampang tersinggung, mudah sakit hati dan berprasangka buruk.Tinggi hati membuat kita rapuh dan jiwa kita lemah.
       Jika kita mau KUAT, belajarlah rendah hati setiap saat, maka kata-kata ketus tadi tidak akan berarti apa-apa bagi kita. Kerendahan hati membuat kita tenang, hening, namun tegar bagai samudera yang mengambil tempat yang paling rendah. Rendah hati membuat kita bebas leluasa. Rendah hati adalah sumber kekuatan dan suka cita. Semoga !!!

(Sumber : NN, Lbr. Berita Paroki St Ignatius Manado, HMB XIV, No.29/XXIII/08 Juli 2012)

Sabtu, 26 Mei 2012

SANDAL KULIT RAJA

     Seorang Raja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaharuinya."
     Raja lalu memanggil seluruh menteri ke istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri. Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Raja.
     Ia berkata kepada Raja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak mengambil sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanya dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja?"
     Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang sekarang kita sebut  'sandal'.

     Ada pelajaran yang berharga dari cerita ini. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita dan diri kita sendiri dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam ,menafsirkan dunia. Dalam pikiran kita kadang-kadang dunia hanyalah suatu bentuk personal. Dunia kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sebab seringkali dalam pandangan kita dunia adalah bayangan diri kita sendiri. Ya, memang, jalan kehidupan yang kita temui masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit atau melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu? (Cerita bijak oleh : Yustinus Sumantri HP, SJ).






Rabu, 23 Mei 2012

KOMANDAN KAPAL PERANG YANG ANGKUH

          Kisah nyata ini mengenai Komandan
kapal perang yang mengalami perubahan cara berpikir karena berhadapan dengan realita baru. Kisahnya terjadi ketika kapal perang AS melakukan latihan perang. Begitu malam tiba, kapal perang tersebut menembus kabut tebal ketika pengintai melaporkan adanya cahaya lampu.

     Kapten kapal menyuruh mengirim pesan, "Kita mau tabrakan. Harap anda putar 20 derajat".
     Dari balik kabut datang jawaban, "Anda yang harus putar haluan".
     Kapten mengirim pesan kembali, "Saya Kapten. Putar haluan anda 20 derajat".
     Jawabannya, "Saya Kelasi. Sebaiknya anda putar haluan".

     Kapten menjadi geram dan lagi-lagi mengirim pesan, "Ini kapal perang! Putar haluan anda 20 derajat!"
     Jawabannya, "Ini Mercu Suar!"


"Kabut dan kegelapan yang menghalangi pandangan Sang Kapten mempunyai banyak kesamaan dengan hidup sehari-hari. Sedangkan prinsip-prinsip, seperti integritas dan kejujuran, pelayanan dan pemberian yang terbaik, adalah mirip dengan mercu suar". (


Tikala Baru, 23 Mei 2012.

Sabtu, 19 Mei 2012

BICARA DENGAN BAHASA HATI

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukan oleh cinta.

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
 

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

     Semua itu haruslah berasal dari hati anda. Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.
     Anda tak akan dapat menghentikan tangis bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai manisan dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.
     Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda. (NN).

RANTAI KEBAIKAN


     Pada suatu hari, seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan di samping mobilnya. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya tersebut sedang membutuhkan pertolongan.
     Meskipun si pria itu tersenyum, namun si wanita nyonya itu kelihatan ketakutan. Tak ada seorangpun yang lewat berhenti untuk menolongnya selama beberapa jam berlalu ini. "Apakah pria ini akan melukainya atau dia orang jahat", pikirnya. "Tapi si pria ini kelihatan miskin dan kelaparan"

     Pria itu mengetahui bagaimana perasaan si wanita itu. Kata pria itu, "Saya ke sini untuk menolong anda, nyonya. Masuk saja ke dalam mobil  supaya anda merasa hangat !  Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson". Sebenarnya si nyonya hanya mengalami ban mobilnya kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia kejadian itu cukup buruk dan sangat mengesalkan.

     Ketika pria itu tinggal mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan
kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

      Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia biasa menolong orang lain tanpa pamrih dan ia juga sudah biasa menolong orang yang sedang dalam kesulitan. Dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya waktu yang lalu. Bryan berkata: "Nyonya tak perlu membayar, hanya jika nyonya melihat ada orang yang membutuhkan, tolonglah dia!".

     Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia
berhenti dan turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil. Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih utuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan kafe itu.

     Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan  yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan yang telah menolongnya.

     Setelah wanita itu menyelesaikan makannya, ia membayar dengan tambahan biaya untuk pelayan itu agar ada tambahan uang yang cukup besar untuk biaya melahirkan nanti. Ada butiran air mata ketika pelayan itu mendengar perkataan wanita itu, "Engkau tidak berhutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan : "Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu".

     Pelayan yang hamil itupun pulang ke rumahnya. Ia tahu betapa suaminya amat kawatir tentang keadaan mereka. Dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan hamil itu memberikan ciuman lembut pada suaminya dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres, suamiku, kita telah mendapatkan uang untuk melahirkan bayi nanti. Saya mencintaimu, Bryan Anderson!".

     Bryan telah menolong orang dengan tulus. Tapi Tuhan tak buta dengan perbuatannya menolong oran lain. Ternyata pelayan hamil di kafe itu adalah istri Bryan. Dan Bryan yang menolong wanita lanjut itu dengan tulus, ternyata mendapat bantuan yang tulus juga. Tapi kini sikap itu telah berjalan bagai "rantai kasih" yang tak pernah putus. 
     Ada pepatah lama yang mengatakan : "Berilah maka engkau akan diberi".(NN).
(sumber : Percikan Hati, vol.8, No.1, Sept.2009)



Terima kasih, selamat siang.
Salam kasih, Ronny S.


Sario Tumpaan, 19 Mei 2012.

    
   

Minggu, 06 Mei 2012

B I O G R A F I

      Sebuah saluran televisi yang 100% acaranya adalah tentang biografi dan sejarah tengah membahas biografi seorang wanita yang cukup dikenal. Saya menonton acara ini selama 60 menit dan 45 menit pertama membuat saya terkagum-kagum. Berawal dari kisahnya sejak berusia 4 tahun yang sangat rajin ke gereja dan tidak pernah absen mengikuti ibunya saat mengunjungi panti asuhan untuk berbagi berkat.
       Saat berusia remaja, ia menjadi anggota paduan suara di gerejanya. Ibunya bahkan menyimpan fotonya di setiap pelayanannya saat menjadi anggota paduan suara. 
       Saat berusia 17 tahun, ia diminta oleh sebuah yayasan untuk menjadi icon anti seks bebas karena hingga di usianya 17 tahun, ia sangat luar biasa, bahkan cara berpakaiannyapun sangat rapih, tidak ada rok mini, baju ketat atau pamer dada. 
      Saya semakin kagum karena hingga usia 24 tahun saat ia menikah; ia menikah dalam pernikahan kudus di gereja. Ia dan suami dikaruniai seorang putera dan pernikahan mereka sangat bahagia. Ia melakukan banyak kampanye tentang AIDS, HIV, Narkoba, Seks bebas dan akhirnya menjadi pembicara yang cukup terkenal dan menulis beberapa buku yang menjadi best seller.
      Di usianya yang ke-34, ia diminta untuk menjadi bintang iklan beberapa produk dan juga iklan beberapa pesan sosial. Dengan penghasilan yang semakin banyak, saya semakin salut karena puluhan persen penghasilannya ia sumbangkan untuk anak-anak yang kelaparan, korban bencana alam, panti jompo dan panti asuhan. 
     Karena hatinya yang begitu mengasihi orang-orang miskin dan mengalami masa-masa sulit, ia diutus negara untuk menjadi wakil kenegaraan membawa bantuan dan membangun klinik di Somalia. Ia berada di sana selama 5 bulan meninggalkan suami dan anaknya. Tapi kepergiannya disetujui oleh sang suami yang bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. 
      Sepulangnya dari Somalia, ia menggugat cerai suaminya. Saya mulai bertanya-tanya karena wanita ini identik dengan perkataan-perkataannya yang rohani dalam setiap wawancara dengan media. Bahkan beberapa foto di media menujukkan bahwa dia selalu membawa alkitab kecil kemanapun ia pergi. Gugatan cerainya menjadi tanda tanya besar, terlebih lagi saat pulang dari Somalia ia hamil dengan usia kandungan 3 bulan. 
     Akhir cerita wanita yang menginspirasi banyak orang ini adalah menghancurkan semua hal baik yang telah ia bangun sejak kecil hanya karena sebuah perselingkuhan atau hawa nafsu. Kisah biografinya ditutup dengan kasus korupsi dana sumbangan pangan bagi Somalia. 
      Pembaca, bagaimana biografi hidup kita selama kita bersama-sama dengan Tuhan? Apakah dari kasih mula-mula semua kisah kita sangat baik, benar dan menginspirasi banyak orang? Lalu bagaimana kisah hidup kita ketika masalah datang dan godaan ada di depan mata? Apakah biografi perjalanan hidup kita dengan Tuhan semakin baik dan semakin membangun hubungan yang intim dengan Tuhan? Atau malah berakhir dengan pemberontakan, kejahatan, kemunafikan dan pelanggaran? 
     Seorang sarjana theologi berakhir menjadi tukang bakso karena kecewa kepada Tuhan. Seorang pendeta menceraikan istrinya dan memilih menjadi pengusaha karena perselingkuhan dan hawa nafsu. Seorang pendoa syafaat bunuh diri karena masalah ekonomi. Seorang anak Tuhan memilih meninggalkan Yesus demi menikahi pria yang ia cintai dengan alasan tambahan "daripada jadi perawan tua". 
      Pembaca, akan lebih baik jika biografi perjalanan hidup kita menceritakan bagaimana awal hidup kita yang jauh dari Tuhan, hidup dalam dosa namun berakhir di bawah kaki Kristus; kristen yang sejati, takut akan Tuhan dan memuliakan nama Tuhan. Seperti kisah Rasul Paulus yang awalnya sebagai pembunuh, Matius yang awalnya memungut cukai yang bahkan berusaha mencekik banyak orang dengan jumlah tagihan yang cukup besar, atau Yunus yang tidak taat dan tidak dengar-dengaran. Pembaca, Tuhan memiliki sebuah buku untuk setiap orang di mana Ia akan menuliskan kisah perjalanan iman kita selama kita mengenal Dia. Bagaimana kita akan mengakhiri halaman terakhir dari buku itu? Tergantung anda, it's up to you.
(OLEH : Vlorin).

Senin, 23 April 2012

AKU MENDAMBAKAN ROMO YANG......

Aku mendambakan Romo yang penuh kasih, bukan plilih kasih. 
Aku mendambakan Romo yang bajunya kadang kekecilan, kadang kegedean itu berarti pemberian umat sebagai tanda cinta, tanda hormat.
 Aku mendambakan Romo yang galak tapi sumanak, kaku pada dogma, tapi lucu kala canda, yang lebih sering memegang rosario dibanding BB. 
Aku mendambakan Romo yang lebih banyak mendengar dibandingkan berujar.
 Aku mendambakan Romo yang menampung air mataku tanpa ikut menangis, yang mengubah putus asa menjadi harapan yang mengajarkan ritual sekaligus spiritual.
 Duuuuhhh, damba dan inginku banyak, banyak sekali tapi aku percaya tetap terpenuhi karena Romoku mau dan mampu selalu memberi.
 Inilah damba dan doaku, Romoku. Eeehh, masih ada satu lagi, sekali mengenakan jubah, jangan berubah, jangan pernah mengubah, walau godaan mewabah bahkan sampai ada laut terbelah, kenakan terus jubahmu, itulah khotbah yang hidup agar aku bisa menjamah seperti perempuan Samaria pada Yesus, Allah, Tuhanku. Aku mendambakan Romo yang menatapku kalem bersuara adem.- (oleh : Arswendo Atmowiloto).

Minggu, 22 April 2012

PEMENANG DALAM DIRI SENDIRI

     Sore hari di tengah telaga, ada dua orang yang sedang memancing. Mereka adalah ayah dan anak yang menghabiskan waktu mereka di sana. Dengan perahu kecil mereka sibuk mengatur pancing dan umpan. Air telaga bergoyang perlahan dan membentuk riak-riak kecil di air. Gelombangnya mengalun menuju tepian menyentuh sayap-sayap angsa yang sedang berjalan beriringan. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah percakapan. "Ayah". "Hmm...ya...," sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap tertuju pada ujung kailnya yang terjulur. "Tadi malam aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku,ada dua ekor singa yang sedang berkelahi. Gigi-gigi mereka telihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk mencakar dan menggeram, saling ingin menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan", ucap sang anak.
     Anak muda ini terdiam sesaat, lalu mulai melanjutkan cerita, "Singa yang pertama terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannyapun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku". 
   Ayah mulai menolehkan kepala dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan. "Tapi singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana kemari. Punggungnyapun kotor dan bulunya koyak. Suaranya parau dan menakutkan. Aku bingung, maksud dari mimpi ini apa? Lalu singa yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?"   
   Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang ayah mulai angkat bicara. Dipegangnya punggung anak itu di depannya, sambil tersenyum, ayah berkata: "Pemenangnya adalah yang paling sering kamu beri makan". Ayah kembali tersenyum dan mengambil pancingnya, lalu dengan satu hentakan kuat dilontarkannya ujung kail itu ke tengah telaga. Tercipta kembali pusaran-pusaran air yang tampak membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap angsa putih di tepian telaga.

   Setiap diri kita memiliki "singa" yang saling bertolak belakang. Masing-masing ingin menjadi pemenang, dengan menjatuhkan salah satunya. Singa-singa itu adalah gambaran dari sifat yang kita miliki : kebaikan dan keburukan. Dua sifat ini sama-sama memiliki peluang untuk menjadi pemenang dan kita pun dapat mengambil sikap untuk memenangkan salah satunya. Semua tergantung dengan singa mana yang sering kita beri makan. (Sumber: Motivasi_bab2.pdf)

DOA SEORANG PRAJURIT BAGI PUTERANYA

     Tuhanku,bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk menyadari manakala ia lemah. Dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri manakala ia takut. Menjadi manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan, rendah hati dan jujur dalam kemenangan.
      Bentuklah puteraku menjadi seorang yang kuat dan mengerti, bahwa mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala ilmu yang benar.
     Tuhanku, janganlah puteraku Kau bimbing pada jalan yang mudah dan lunak. Biarlah Kau bawa dia ke dalam gelombang dan desak kesulitan dalam tantangan hidup. Bimbinglah puteraku, supaya dia mampu tegak berdiri di tengah badai, serta berwelas-asih kepada mereka yang jatuh.
     Bentuklah puteraku menjadi manusia berhati bening dengan cita-cita setinggi langit, menjadi seorang manusia yang sanggup memimpin dirinya sendiri
sebelum memimpin orang lain, menjadi seorang manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa lampau.
     Dan setelah segala menjadi miliknya, semoga puteraku dilengkapi hati yang ringan untuk bergembira serta selalu bersungguh-sungguh namun jangan sekali-kali berlebihan. Berikan kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari kekuatan yang sebenarnya sehingga aku, orang tuanya, akan berani berkata : "hidupku tidaklah sia-sia".

(Douglas Mac Arthur - ditulis pada masa-masa paling sulit di awal perang Pasific).

Sabtu, 21 April 2012

ANTARA AYAH, ANAK DAN BURUNG GAGAK

     Pada suatu petang, seorang bapak bersama anaknya yang baru menamatkan pendidikan tinggi, duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Sang ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu?" "Burung gagak", jawab si anak. Sang ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Sang anak menyangkah ayahnya kurang mendengar jawaban tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat, "Itu burung gagak, ayah!" Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Sang anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, "BURUNG GAGAK!!" Sang ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada kseal kepada si ayah, "Itu gagak,ayah!". Tetapi agak mengejutkan si anak, karena sang ayah sekali lagi mwmbuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini sang anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah, "Ayah!!!Saya tak tahu ayah paham atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah bertanya soal hal tersebut dan saya juga sudah memberikan jawabannya. Apa lagi yang ayah mau saya katakan??? Itu burung gagak, burung gagak, ayah.....", kata sang anak dengan nada yang begitu marah. 
     Sang ayah lalu bangun dan menuju kedalam rumah meninggalkan sang anak yang kebi gungan. Sesaat kemudian sang ayah keluar lagi de gan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. 
     Diperlihatkannya sebuah diary lama."Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diary ini", pinta sang ayah. Sang anak setuju dan membaca paragraf yang berikut : "Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk kearah gagak dan bertanya, "Ayah, apa itu?" Dan aku menjawab, "Burung gagak". Walau bagaimanapun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Hingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. "Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak". 
     Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah". 
     Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yang telah ia perbuat. 


   Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka. Juga orang yang kita tuakan Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita di waktu kecil saat kita belum tahu apa-apa. Kita juga sudah banyak mempelajari berkenaan dengan berbakti dan menghormati orang tua atau yang dituakan. Tetapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan? Gereja Katolik dan Bunda Maria sudah banyak mengajari dan berbuat kepada kita. Apa yang kini aka kita lakukan buat mereka?

 (Sumber: Gemalo, Edisi 16 Tahun 2011).

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...