Sabtu, 02 Maret 2024

FIGUR DAN PERAN SUSTER MARIA SUOTH, OCD BAGI KELUARGA

FIGUR SUSTER MARIA :


Mulanya pada usia belia, Stin atau Agustin begitu keluarga memanggil Suster Maria, menjalani pendidikan perawat mengikuti jejak profesi kakak tertua, Mien, dan menjadi seorang perawat di RS Gunung Maria Tomohon sekitar tahun 1947.

Namun menjadi perawat bagi Suster Maria bukanlah tujuan akhir cita-citanya, karena ternyata gema panggilan menjadi seorang pertapa begitu kuat terdengar dalam hatinya. Dan di usia 25 tahun, tepatnya pada 1 Nopember 1951, dengan diantar oleh papa, Philep Suoth dan kakak beradik, beliau bergabung dengan Ordo Karmel Tak Berkasut (OCD) di Kakaskasen Tomohon. Dua tahun kemudian pada 4 Nopember 1953 beliau mengikrarkan kaulnya dengan mengambil nama : Suster Maria dari Hati Kudus OCD. Dan tiga tahun berikutnya yakni pada 4 Nopember 1956, Suster Maria memutuskan untuk mengikuti Kristus sampai akhir hayatnya yakni dengan mengikrarkan Kaul Agungnya.

Dan Suster Maria lah yang menjadi buah sulung dan pembuka jalan bagi putri-putri pribumi dalam melayani Tuhan dan sesama sebagai pertapa di Biara Karmel St. Theresia dari Liseux karena beberapa tahun kemudian beberapa putri pribumi masuk mengikuti jejak Suster Maria di  Biara Karmel Kakaskasen.

Menjadi seorang pertapa atau rubiah Karmel Tak Berkasut adalah menjadikan diri religius dengan karakter utamanya hidup kontemplatif ketat dan menjadi saksi kemutlakan Allah dalam dirinya. Suster Maria menanggapi panggilan Tuhan dengan hati yang siap sedia untuk di ubah menjadi kurban yang bukan hanya diwujud-nyatakan dengan melepaskan diri dari keluarga dan kebebasan berinteraksi dengan dunia, tetapi lebih dari pada itu untuk membaktikan seluruh hidup dalam doa dan untuk selalu berada di hadirat Allah. Dengan mengambil bagian dalam kharisma St. Teresa dari Avila, Suster Maria dipanggil kepada hidup kontemplasi terutama dengan menjadikan seluruh hidupnya sebagai sebuah doa. Mengkontemplasikan Allah yang hidup setiap hari adalah alasan eksistensi hidup dan tugas utamanya dan segala sesuatu yang lain adalah hal-hal yang sekunder. Dan untuk mendukung cara hidup itu, sebagai rubiah Karmel, Suster Maria memilih untuk memisahkan diri secara ketat dengan dunia lewat bentuk hidup di dalam klausura, di dalam keheningan dan kesendirian.

Pengalaman mendalam akan Allah menjadi sumber dan fondasi dari karya kerasulan lewat mendoakan intensi-intensi Gereja dan kesaksian hidup, namun sama sekali tidak mengambil bagian dalam bentuk pelayanan aktif.


PERAN BAGI KELUARGA :

Setiap hal yang terjadi dalam hidup adalah kehendak Tuhan sebagai pemilik dan pencipta alam semesta. Namun, seringkali jalan hidup tak sesuai




dengan harapan manusia di mana kerap menimbulkan rasa kecewa, lelah, putus asa yang akhirnya memicu perasaan mengeluh. Akibatnya seseorang tidak dapat menikmati hidup dengan tenang dan penuh rasa syukur.

Hidup yang penuh dengan cobaan akan terasa berat dan sulit untuk dilalui. Ketika cobaan tersebut muncul secara bertubi-tubi, rasa lelah seringkali mendorong seseorang untuk mengeluh. 

Lelah karena persoalan hidup menjadi perasaan yang sering dialami manusia. Kondisi ini juga kerap menimbulkan perasaan mengeluh yang membuat diri sendiri kurang bersyukur atas nikmat Tuhan. 

Hampir setiap orang pasti pernah mengeluh di kesehariannya. Pasalnya dalam menjalani hidup, seseorang pasti pernah menjumpai hal-hal yang menyulitkan bahkan menyiksa. Mengeluh memang tidak dapat mengatasi masalah. Namun bagi sebagian orang, melontarkan kata-kata mengeluh bisa menimbulkan sedikit perasaan lega.

Sayangnya, menghindari mengeluh memang bukanlah hal yang mudah. Terlebih, sebagian orang telah menjadikan mengeluh sebagai suatu kebiasaan.  Mengeluh biasanya muncul karena kenyataan yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan atau ekspetasi. Padahal mengeluh tidak akan mengubah keadaan.

Tak sedikit orang di sekitar kita mengeluh tentang keadaan hidupnya, yang biasanya dipicu keadaan ekonomi, jodoh, rumah tangga, sekolah, dan berbagai masalah lain di dalam hidup.

Sebegitulah juga kami keluarga tak pernah luput dari keluh kesah dalam menjalani hidup. Di sini kehadiran Suster Maria betul-betul sangat berarti bagi kami. Kehadiran Suster Maria bagi kami keluarga bagaikan "Oase di tengah Padang Pasir",

~ dialah yang memberi kehidupan bagi musafir ketika harapan kehidupan sangatlah kecil

~ dialah yang memberikan kesegaran ketika seseorang sudah tidak memiliki harapan

~ dialah yang memberikan setitik harapan bagi kaum yang telah putus asa.


Ibarat berada di padang pasir, tentu terasa kering. Kering dalam hal ini adalah ketika jiwa kita sedang mengalami penurunan. Namanya hati manusia, pasti ada waktunya untuk di atas, kadang juga ada di bawah. Saat seperti ini jiwa kita sedang butuh asupan dan pastinya sangat membutuhkan tetesan air. Tetes demi tetes cinta kasih sungguh sangat dibutuhkan.  Di tengah hati yang kering dan gersang ada tempat yang menyejukkan, tempat yang tersedia bagi keluarga dan siapa saja. 

Suster Maria menjadi satu-satunya tempat mengeluh, tempat mencurahkan isi hati yang tertekan dan tempat memohon didoakan agar cita-cita dan harapan bisa terwujud. 






Tanpa mengesampingkan regula-regula komunitas, Suster Maria tetap menyempatkan diri melayani umat dan siapa saja baik bertatap muka langsung maupun melalui doa-doa pribadinya. Semua dilayaninya tanpa mengenal lelah. Selain pendoa bagi siapa saja, sering juga Suster Maria berperan sebagai motivator. Peran ini terasa sekali bagi keluarga.     Untuk tetap bersyukur dan menghindari perasaan mengeluh, setiap orang memerlukan dorongan motivasi. Banyak motivasi dari Suster Maria telah menjadi cikal bakal kesuksesan keluarga. Di samping itu, Suster Maria menjadi pemersatu keluarga besar, teringat pada awal tahun 1995, Suster Maria memprakarsai pembentukan Rukun Keluarga Suoth. Dan terbentuklah Rukun Keluarga Philep Suoth yang pada saat itu diketuai oleh bpk Henky Suoth alm.

Demikian sekelumit figur dan peran Suster Maria bagi keluarga besar Suoth.


Pax et bonum,

Ronny Suoth, Tikala Baru, 2 Maret 2024.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...