Minggu, 22 April 2012

PEMENANG DALAM DIRI SENDIRI

     Sore hari di tengah telaga, ada dua orang yang sedang memancing. Mereka adalah ayah dan anak yang menghabiskan waktu mereka di sana. Dengan perahu kecil mereka sibuk mengatur pancing dan umpan. Air telaga bergoyang perlahan dan membentuk riak-riak kecil di air. Gelombangnya mengalun menuju tepian menyentuh sayap-sayap angsa yang sedang berjalan beriringan. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah percakapan. "Ayah". "Hmm...ya...," sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap tertuju pada ujung kailnya yang terjulur. "Tadi malam aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku,ada dua ekor singa yang sedang berkelahi. Gigi-gigi mereka telihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk mencakar dan menggeram, saling ingin menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan", ucap sang anak.
     Anak muda ini terdiam sesaat, lalu mulai melanjutkan cerita, "Singa yang pertama terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannyapun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku". 
   Ayah mulai menolehkan kepala dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan. "Tapi singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana kemari. Punggungnyapun kotor dan bulunya koyak. Suaranya parau dan menakutkan. Aku bingung, maksud dari mimpi ini apa? Lalu singa yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?"   
   Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang ayah mulai angkat bicara. Dipegangnya punggung anak itu di depannya, sambil tersenyum, ayah berkata: "Pemenangnya adalah yang paling sering kamu beri makan". Ayah kembali tersenyum dan mengambil pancingnya, lalu dengan satu hentakan kuat dilontarkannya ujung kail itu ke tengah telaga. Tercipta kembali pusaran-pusaran air yang tampak membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap angsa putih di tepian telaga.

   Setiap diri kita memiliki "singa" yang saling bertolak belakang. Masing-masing ingin menjadi pemenang, dengan menjatuhkan salah satunya. Singa-singa itu adalah gambaran dari sifat yang kita miliki : kebaikan dan keburukan. Dua sifat ini sama-sama memiliki peluang untuk menjadi pemenang dan kita pun dapat mengambil sikap untuk memenangkan salah satunya. Semua tergantung dengan singa mana yang sering kita beri makan. (Sumber: Motivasi_bab2.pdf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...