Jumat, 06 April 2018

MENCARI SATU TEMAN


Orang bisa bertemu.
Semua karena jodoh.......... 

Orang bisa berteman. 
Semua karena ketulusan....... 

Mengingat seseorang, itu menyenangkan. 
Diingat seseorang, itu bahagia....

Seumur hidup harus ada enam jenis teman :

1.Bertemanlah dengan teman yang perihatin. 
Ketika kamu lagi jatuh susah. Ia malah bisa menasehati kamu. 
Bantu kamu...... 

2.Bertemanlah dengan teman yang penuh energi. 
Pada waktu kamu gagal menghadapi masalah. 
Ia mendampingi kamu. Memberi kamu semangat...... 

3.Bertemanlah dengan teman yang menuntun jalan.
Sukarela jadi peneliti jalan. 
Membawa kamu melewati jalan kubangan lumpur. 
Membuka jalan sesat..... 

4.Bertemanlah dengan teman yang mau memberi petunjuk dan mengingatkan. 
Perhatian kepadamu. 
Selalu mengkoreksi kamu. 
Agar kamu segera mengetahui keadaan sendiri. 

5.Bertemanlah dengan teman yang selalu ingin berargumentasi dengan kamu. 
Selalu menjadikan kamu orang yang pertama yang disodorkan ide-idenya.
6.Bertemanlah dengan teman yang tidak pernah meninggalkan kamu. Selalu mengirim motivasi, berita, lelucon, kata-kata mutiara. 
Teman yang bisa terus mengirim pada kamu. 
Sebab dia memandang kamu adalah teman yang penting di dalam hatinya.  

Kekayaan bukanlah teman yang ABADI. 
Tetapi teman adalah kekayaan yang ABADI.


Teman adalah sebuah kekayaan yang luar biasa.

Terima kasih.



Tikala Baru, 6 April 2018.


Sabtu, 24 Maret 2018

PERTANYAAN SAMURAI

Seorang Kesatria Samurai ingin tahu apakah ada Surga dan Neraka.
Maka ia datang menemui seorang Guru Spiritual yang ia hormati dan kagumi,

"Guru yang mulia, saya datang hendak bertanya kepada Anda. Anda pasti bijak dan jujur, jadi bila Anda tidak tahu jawabannya, mohon langsung katakan tidak tahu ! Setidaknya jujurlah, jangan mengada-ada jawabannya.
Pertanyaannya... apakah Surga dan Neraka itu ada ?"


Guru itu menjawab dengan ketus, "Kau terlalu bodoh untuk bisa tahu".

Ia menghina Samurai itu.
Dan kita tahu bahwa Samurai adalah Kesatria yang penuh harga diri, dan mereka tidaklah bodoh. Mereka sangat cerdas dan terlatih. 
Jelas saja ia tesinggung.

Ia mengatakan, "Yang mulia, saya tidak bodoh. 
Jawab pertanyaannya dan kalau tidak tahu bilang saja tidak tahu, titik !"


Dengar....., "Saya malas menjawab pertanyaan Begundal sepertimu !"

Luar biasa, Guru memanggil Sang Prajurit Elit sebagai Begundal.


Kesatria ini meletakkan tangannya di gagang pedangnya dan berkata : "Hati-hati perkatanmu, pedang ini sangatlah tajam dan bisa memenggal kepalamu dengan sekali tebas !"


Guru itu berseru,
"Dengan Logam karatan itu.....?
Kamu bahkan tak bisa memotong kue dengan itu !"

Hal ini benar-benar memicu kemurkaannya. 
Samurai itu sangat tersinggung, harga dirinya terluka sangat parah.  Ia mencabut pedangnya dan nyaris menebas leher Sang Guru.

Guru itu menatapnya tajam dan mengatakan,
"Itulah Neraka !
Kamu marah, keadaan bathinmu ketika kecewa dan tersinggung, itulah rasanya Neraka !
Kamu ingin memenggal kepalaku karena kecewa dan sakit hati....?  Bayangkan kamu di sana tidak hanya sebentar, namun zaman demi zaman, itulah Neraka !"



Untunglah Samurai itu paham. 
Tapi luar biasanya Guru itu cuma mengandalkan keberuntungannya sampai pada batas terakhir. Sang Guru tetap masih hidup dan bisa menceritakan pengalamannya.

Samurai itu berkata, "Akhirnya, saya bertemu dengan orang yang bijak dan tidak hanya membuat-buat cerita".

Jelas, ini bukan jawaban yang berbelit-belit dan tidak jelas, dan Guru itu sebenarnya hanya meminta agar si Samurai memahaminya langsung.
Ia tidak mengatakan bahwa jawabannya tertulis di dalam kitab suci, namun ia langsung mengajarkan sesuatu, luar biasa kan ?!


Mengajari orang bukan ke isi kepala mereka, namun ke hatinya!


Kesatria Samurai ini langsung berlutut di tanah dan bersujud kepada Sang Guru dengan linangan air mata mengalir di
pipinya,  "Anda adalah Guru yang menakjubkan. Terimakasih banyak !"





Sang Guru menatapnya dan tersenyum penuh syukur, "Itulah surga....!  Itulah perasaan yang kamu alami saat ini. Mohon jagalah itu dalam hatimu, hari demi hari. Itulah surga !"

==================

Pesan :
Kita bisa memahami surga dan neraka di dalam kehidupan ini juga, namun itu hanya kondisi sementara dan kita cenderung mengalami kedua hal ini, lagi dan lagi....
Sekian, terima kasih !



Tikala Baru, 24 Maret 2018.

Minggu, 18 Maret 2018

GAK USAH DIKEMBALIKAN

Ada seorang sahabat, orangnya bersahaja.
Ia punya “kebiasaan” yang menurut saya sangat langka.

Kalau beli sesuatu dari "pedagang kecil”,
ia tidak mau menawar, bahkan seringkali jika ada uang kembalian, selalu diberikan pada pedagangnya.

Pernah suatu saat kami naik mobilnya, mampir di SPBU.
Ia berkata kepada Petugas SPBU :
"Tolong diisi Rp 95 ribu saja ya."
Sang Petugas merasa heran.
Ia pun balik bertanya: "Kenapa tidak sekalian Rp 100 ribu, pak?"
"Gak apa-apa, isi saja Rp 95 rb", balasnya

Selesai diisi tanki bensinnya, ia memberikan uang Rp 100 ribu.
Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5 ribu.
Iapun berkata: "Gak usah, ambil saja kembaliannya."

Sang petugas SPBU seperti tidak percaya.
Ia pun berucap: "Terima kasih, Pak. Seandainya semua orang seperti Bapak, tentu hidup kami tidak susah dengan gaji pas2 an sebagai pegawai kecil."

Saya tertegun dengan perilakunya...

Di dalam perjalanan, saya bertanya :
“Sering melakukan hal seperti itu?"

Iapun menjawab:
"Temanku, kita tidak mungkn bisa mengikuti semua perintah agama. Lakukanlah hal2 kecil yang bisa kita lakukan disekeliling kita, yg penting konsisten.

Kita tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin kita memberi 5 ribu kepada mereka.
Uang 5 ribu dan itu pun tidak akan membuat dia kaya tapi yg jelas membantu dan membuat hatinya bahagia.

Hiduplah tiap hari seperti matematika,
mengalikan sukacita,
mengurangi kesedihan,
menambahkan semangat,
membagi kebahagiaan,
dan menguadratkan kasih sayang antar sesama.

Sekian.






Mutiara Waterworld - Sagerat Bitung, 18 Maret 2018.

Rabu, 28 Februari 2018

KESOMBONGAN HANYA MEMBAWA KITA PADA KEJATUHAN YANG LEBIH DALAM

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan.
Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja,
guru mengangkat air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya.

Pria itu bertanya:
"Apa yang sedang anda lakukan Guru..?"

 Sang Guru menjawab:
"Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat.
Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi
mereka.
Mereka pun tampak puas sekali.
Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat.
Kesombongan saya mulai bermunculan.
Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.

Sombong adalah Penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Ada tiga tingkat Kesombongan dalam diri manusia :

1. Di tingkat pertama:
Sombong disebabkan oleh faktor
materi.
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

2. Di tingkat kedua :
Sombong disebabkan oleh faktor Kecerdasan.
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

3. Di tingkat ketiga :
Sombong disebabkan oleh faktor Kebaikan.
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik..
Semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya..

Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Cobalah setiap hari  kita memeriksa hati kita.
Karena setiap hal yang baik dan yang bisa kita lakukan, semua HANYA KARENA ANUGERAH-NYA.

Kita ini manusia hanya seperti debu, yang suatu saat akan
hilang dan lenyap.
   
KESOMBONGAN HANYA AKAN MEMBAWA KITA PADA KEJATUHAN YANG LEBIH DALAM..

Semoga kita dijauhkan dari sifat2 sombong.  Bangga diri dapat merusak amal ibadah kita.

ONLY BY HIS GRACE !
Just be smart.


Kantor Pusat Unsrat, Kampus Bahu Manado, 28 Pebruari 2018.

Sabtu, 10 Februari 2018

SEBUAH KISAH INSPIRATIF



======>>
HELEN, perempuan kulit hitam di ALABAMA, Amerika Serikat, tertangkap basah mencuri di sebuah supermarket. MARK, polisi yang dipanggil untuk menahannya, menemukan
bahwa yang dicuri HELEN hanyalah 5 butir telur karena sudah 2 hari ia dan anak-anaknya tak makan. MARK yang merasa iba tak jadi menangkapnya. Ia malah membelikan HELEN sekeranjang telur lalu mengantarnya pulang ke rumah.

Keesokan harinya, MARK dan beberapa rekan polisinya datang ke rumah HELEN dengan 2 mobil penuh berisi bahan makanan dan keperluan sehari-hari.
HELEN meratap dan berkata : "Kamu tak perlu melakukan ini. Terlalu berlebihan bagi kami..."
Namun MARK menjawab :  "Terkadang KEBUTUHAN kita pada KEMANUSIAAN lebih besar daripada KEBUTUHAN kita pada HUKUM..."
========>>

MY NOTE :

Kejadian di AS ini bisa jadi suri teladan buat anak bangsa kita. Bayangkan yang pernah terjadi di Indonesia malah sebaliknya, beberapa buktinya :
1. Nenek Asyani, 63 thn, pd 2015 di PN Situbondo dijatuhi hukuman 1 thn penjara karena
     dituduh mencuri 2 btg kayu jati Perhutani, padahal itu dari kebun Alm. suaminya.
2. Nenek Sumiati, 72 thn, dituntut penjara 2 thn krn mencuri 3 bh pepaya krn merasa
     lapar sudah 5 hari tidak makan.
3. Nenek Minah di Banyumas dipenjara 1,5 thn krn mencuri 3 bh kakao yg hanya seharga
     Rp 5.000,-
4. Anak di bawah umur, AAL, dituntut 5 thn penjara krn mencuri sandal milik seorg polisi.
Dan ada banyak lagi kisah-kisah pilu yang melibatkan orang-orang miskin di NKRI ini.
Miris memang.
Kata mereka, hukum di Negara kita seperti pisau, tajam di bawah tumpul di atas. Tambah mereka bhw hukum sudah merupakan komoditas mereka yg di atas, bisa dijual bebas, selagi ada uang pelicin urusan tuntas.
Harusnya Petinggi Hukum di Negara kita meneladani jawaban MARK di atas, :
"Terkadang KEBUTUHAN kita pada KEMANUSIAAN lebih besar daripada KEBUTUHAN kita pada HUKUM".
Wallahu A'lam  !


Tikala Baru, 10 Pebruari 2018.

Rabu, 07 Februari 2018

MURID BODOH

Seorang guru bahasa Arab pengganti memasuki ruangan
kelas di sebuah Madrasah Ibtidaiyah.
Ia menggantikan guru pelajaran itu sampai akhir semester

Ia memulai pembelajaran di kelas itu.
Ketika ia bertanya pada seorang murid laki-laki yang duduk di bangku depan, ia bingung karena tiba-tiba suasana kelas menjadi riuh, murid-murid lain tertawa tanpa sebab.

Karena sudah kenyang dengan pengalaman mengajar, ia faham betul, pastilah ada sesuatu yang ditertawakan oleh anak-anak di kelas itu pada diri anak laki-laki yang ditanya olehnya tadi. 

Setelah diselidiki ternyata anak laki-laki itu dikenal sebagai murid yang paling bodoh di kelas itu.
Teman-temannya begitu meremehkan nya sehingga sering mengolok-olok dan mentertawakannya. 

Suatu hari seusai pelajaran ia memanggil murid yang
dianggap bodoh itu setelah seluruh teman-temannya pulang.

Ia berkata sambil memberikan secarik kertas:

“Hafalkan bait-bait syair yang ada di kertas ini. Harus hafal betul. Dan ingat jangan engkau beritahukan kepada teman-temanmu, siapapun !”

Murid itu mengangguk patuh.

Seminggu kemudian, guru menyampaikan pelajaran baru di kelas itu, ia menulis syair di papan tulis, menerangkannya dan membacakannya berulang-ulang.
Setelah itu ia berkata;

“Nah sekarang siapa yang hafal bait-bait syair ini ?”
tanyanya sambil perlahan ia menghapus tulisan syair itu di papan tulis.

Tak seorang murid pun mengangkat tangan kecuali, murid yang dikenal bodoh oleh teman-temannya itu.

Perlahan sambil malu-malu ia berdiri dan menghafalkan bait-bait syair itu. 

Hafalannya lancar sekali.
Teman-temannya yang biasa mengolok-olok dan mentertawakan, semua terkejut dan terdiam.

Guru itu memujinya dan menyuruh teman-temannya untuk bertepuk tangan menghormatinya

Demikianlah berulang kali guru bahasa arab ini memberikan kertas hafalan-hafalan kepada si murid bodoh itu.

Tertawaan dan cemoohan teman-temannya kini berubah menjadi kekaguman padanya. 

Hal ini mendorong perubahan besar pada jiwa si murid itu.
Ia mulai percaya diri dan meyakini bahwa dia tidaklah bodoh.
Ia merasa mampu untuk bersaing dengan teman-teman sekelasnya.
Perubahan ini mendorongnya untk semangat dan ber-sungguh-sungguh belajar di semua mata pelajaran.

Ketika ujian akhir tiba, murid ini berhasil lulus untuk tiap mata pelajaran dengan nilai yang sangat memuaskan. 

*******

Si murid bodoh itu kini menjadi kandidat DOKTOR di sebuah universitas ternama di kotanya..! 

(Kisah ini dia tulis di sebuah koran sebagai pujian dan ungkapan terima kasih kepada gurunya itu.

Ia pun mendoakan agar gurunya itu beroleh pahala dr ALLAH & kebaikan krn jasa2nya) 

*******

Saudaraku...

Manusia yang berteman dengan kita ada dua jenis.
Yang satu jenis manusia yang membuka jalan kebaikan menutup jalan keburukan.

Manusia jenis ini akan selalu memberi kita harapan, optimisme, menolong dan melapangkan.

Yang kedua, jenis manusia yang membuka jalan keburukan menutup jalan kebaikan.

Manusia jenis ini akan selalu memutus harapan dan cita-cita kita.
Ia selalu menebar duri dan kerikil di jalan yang akan kita lalui, berupa pesimisme, putus asa, curiga, buruk sangka 
berbagai hal yang memadamkan semangat kita berkarya.

Ingatlah saudaraku...

Keindahan sikap, tutur dan prilaku, adalah mahkota jiwa.

Pendidikan bukanlah sekadar proses mengisi wadah yang kosong.
Tapi pendidikan adalah proses menyalakan api pikiran.

Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa. Itulah sebabnya pendidikan berkarakter menjadi kebutuhan mendasar.

Kecerdasan dan karakter adalah terminal sejati pendidikan,
menuju pemuliaan kehidupan.

Semoga kita semua mampu menjadi pendidik yang bijak bagi orang-orang di sekeliling kita.

"Non scholae sed vitae discimus".
😊❤💕

Tikala Baru, 7 Pebruari 2018.

Kamis, 25 Januari 2018

SEORANG KATHOLIK DAN KHOTBAH

Seorang Katolik menulis surat kepada Editor sebuah  surat kabar dan mengeluhkan kepada  pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke gereja setiap minggunya.
Tulisnya :

"Saya sudah pergi ke gereja selama 30 thn dan selama itu saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu,  demikian pun para pastor itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu".

Surat itu menimbulkan polemik hebat dalam kolom pembaca.
Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seorang yang menulis demikian :

"Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup, saya tidak bisa mengingat satupun jenis masakan yang dilakukan istri saya. Tapi saya tahu
bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada  saya, maka saya sudah lama meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang
khotbah.





Caritas Christi urget nos !

Tikala Baru, 25 Januari 2018.

Rabu, 24 Januari 2018

MANISNYA PERMEN MASIH TERASA DI LIDAH

"Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. 
Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. 

Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. 

Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika seorang perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata :

  “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus bapak. Sungguh beruntung ya, pak.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya.

Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata :
 “Saya berangan-angan, seandainya dia adalah salah seorang anak saya. Dia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami.

Dulu sekali,
saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. 
Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya.
Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya".

Kemudian... 
Ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, 
ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja.
Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya
dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.

Saya pun pernah bertanya padanya,
 ‘Nak, 
mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami ?'.
Sambil tersenyum anak itu menjawab :
"Manisnya permen masih terasa di mulut saya, pak".



Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pencipta.

Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan.

Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena Allah tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan.
Lakukanlah segala kebaikan sekecil apapun, karena kamu tidak tahu kebaikan mana yang akan menghantar kamu menuju surga.
Tidak ada satupun kebaikan, sekecil apapun itu, yang sia-sia !
Sekian.
Fiat Lux !


Tikala Baru, 24 Januari 2018.


Rabu, 22 November 2017

R E N U N G A N !

Akte lahir...adalah kertas

Ijazah...juga kertas

Akte nikah...kertas

Paspor...kertas

Surat kepemilikan rumah...juga kertas

UANG...juga kertas

Kehidupan kita layaknya hanya dikelilingi kertas-kertas

Seiring waktu berlalu, dirobek

Kemudian dibuang dan dibakar

Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yg dimilikinya.
dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yg dimilikinya.

Tetapi...

Ada 1 (satu) lembar kertas yg tidak mungkin dilihat oleh manusia itu sendiri  yaitu,  "AKTE KEMATIAN"nya sendiri!

Maka manusia itu ada batasnya yg tak mungkin dia mampu menjangkau waktu.

Ada 2 (dua) hal yg tidak akan selamanya ada dalam diri seseorang :
~Masa Mudanya
dan
~Kekuatannya.

dan 2 (dua) hal yg berguna untuk setiap orang:
~Hati yg mulia
dan
~Hati yg mengampuni.

juga 2 (dua) hal pula yg akan mengangkat derajat seseorang  :
~Sikap rendah hati
dan
‌~Berbagi kasih

Belajarlah punya prinsip hidup 💪

Ada 3 (tiga) fase hidup yg tampak dari kita:

1. Masa puber kita punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya "UANG".

2. Masa bekerja kita punya uang dan kekuatan, tetapi tidak punya "WAKTU".

3. Masa tua kita punya uang dan punya waktu, tetapi tidak punya "KEKUATAN" lagi.

Manfaatkan kesempatan hidup sebaik-baiknya selagi masih bisa bernapas.

Kita selalu yakin bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan kita.
Dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita jauh lebih baik darinya.

Hal itu terjadi dikarenakan kita melupakan 1 (satu) hal terpenting dalam hidup, yaitu:
Bersikap "MENSYUKURI APA YANG SUDAH KITA MILIKI "

Oleh sebab itu...

Nikmati hidup, sebelum hidup tidak bisa di nikmati.
Dan selalu bersyukur atas segala nikmat & karunia hidup.

Tidak capek pun perlu istirahat,
Tidak kaya pun perlu bersyukur.

Sadarlah hidup itu pendek,
Pasti ada saatnya finish.

Jangan tertipu dengan usia muda,
Karena syarat mati tidak harus tua.

Jangan terpedaya dengan tubuh & badan sehat,
Karena syarat mati tidak mesti sakit.

Teruslah berbuat baik, berkata baik, memberi nasehat baik.
Teruslah berbagi dalam kebaikan meskipun tidak banyak orang yang bisa memahimu.

Kebaikan akan membawa kebahagiaan,
Kebahagiaan akan membawa berkah.

Keburukan akan membawa malapetaka,
Malapetaka akan membawa penderitaan.
Sekian. Terima kasih.

Carpe diem !



SECARIK TIKET KERETA

Dalam suatu kereta Ekonomi yang non AC, seorang Eksekutif muda, dengan jas elegan naik di sana. Sesak2an dengan  penumpang lain. Sesaat kemu...